TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ukraina Minta Bantuan RI untuk Kirim Senjata, Jokowi Menolak

Jokowi harap perang Rusia dan Ukraina segera berakhir

Presiden Joko Widodo (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo pada Rabu, 27 April 2022 melakukan perbincangan melalui telepon dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy. Dalam perbincangan itu, Jokowi menanyakan situasi terkini terkait perang antara Rusia dan Ukraina.

"Dalam pembicaraan dalam perbincangan telepon dengan Presiden Ukraina, saya memperoleh update mengenai perkembangan situasi saat ini di Ukraina," ujar Jokowi dalam rekaman video yang diunggah di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (29/4/2022).

Baca Juga: Jokowi Ungkap Isi Obrolan Telepon dengan Presiden Ukraina Zelensky

Baca Juga: Jokowi Telepon Putin Minta Penjelasan Situasi di Ukraina 

1. Jokowi menyebut Indonesia bersedia memberikan bantuan kemanusiaan

Presiden Jokowi beri sambutan di acara Pembukaan Inovasi Indonesia Expo 2020 pada Selasa (10/11/2020) (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Melalui sambungan telepon, Zelenskyy meminta kepada Indonesia untuk mengirimkan bantuan senjata. Namun, Jokowi menolak permintaan itu.

"Dalam pembicaraan itu dibahas juga mengenai berbagai permintaan bantuan persenjataan dari Indonesia, saya menegaskan bahwa sesuai dengan amanat konstitusi Indonesia dan prinsip politik luar negeri, Indonesia melarang pemberian bantuan persenjataan kepada negara lain," ucapnya.

"Namun, saya menyampaikan kesiapan Indonesia untuk memberikan bantuan kemanusiaan," sambungnya.

2. Jokowi harap perang dapat segera dihentikan

Tentara Angkatan Bersenjata Ukraina mengendarai kendaraan peluncur roket otomatis saat berlatih di wilayah Kherson, Ukraina, dalam foto handout yang dirilis pada Selasa (1/2/2022). ANTARA FOTO/Ukrainian Armed Forces Press Service/Handout via REUTERS/FOC.

Dalam kesempatan itu, Jokowi berharap kepada Zelenskyy agar perang antara Rusia dan Ukraina dapat segera dihentikan. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, agenda Presidensi G20 yang akan digelar di Indonesia pada November 2022 ini bisa menjadi sarana pembahasan damai bagi Rusia dan Ukraina.

"Kita paham bahwa G20 memiliki peran sebagai katalisator dalam pemulihan ekonomi dunia, dan kalau kita bicara mengenai pemulihan ekonomi dunia, maka terdapat dua hal besar yang mempengaruhi saat ini yaitu yang pertama pandemi COVID-19 dan yang kedua perang di Ukraina," katanya.

Baca Juga: Bicara dengan Jokowi, Presiden Ukraina Zelenskyy Diundang ke G20

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya