TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Unggah Sedekah di Media Sosial, Riya atau Pahala?

Sedekah diunggah ke media sosial bisa dapat pahala dakwah

Ilustrasi Sedekah. (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times - Mengunggah sedekah di media sosial kini sering dijumpai. Ada sejumlah pro-kontra dari netizen terkait sedekah yang di-upload dan diperlihatkan ke publik itu.

Ada yang menganggap riya. Namun, tak sedikit juga yang mengapresiasi sebagai bahan percontohan agar orang lain juga mau bersedekah.

Lalu, bagaimana pendapat para ulama?

Baca Juga: Ilmu Sedekah dari Toko Dunia Kopi yang Mendunia

Baca Juga: Zakat, Infak dan Sedekah Naik Selama Pandemik, Terbanyak via Aplikasi

1. Riya merupakan perbuatan buruk

Ilustrasi Media Sosial. (IDN Times/Aditya Pratama)

Dilansir dari laman resmi MUI, KH Abdullah Gymnastiar menjelaskan dalam bukunya Shalat Best of The Best, menjelaskan riya merupakan perbuatan yang dapat merusak amal saleh.

Sebab, orang riya dalam melakukan kebaikan mengharapkan pujian dari manusia lain. Sementara itu, Dalam Tafsir Al-Misbah, pendiri Pusat Studi Alquran (PSQ) Jakarta, Prof M Quraish Syihab, riya merupakan sesautu yang abstrak.

Riya sulit dikenali dan sulit ketahui orang lain. Bahkan, kata Quraish Shihab, pelakunya pun sulit menyadari apakah perbuatan yang dilakukannya riya atau bukan.

2. Riya termasuk dalam perbuatan munafik

Ilustrasi Sedekah. (IDN Times/Aditya Pratama)

Riya juga dikategorikan sebagai perbuatan munafik. Sifat riya juga masuk dalam kategori syirik asghar (kecil). Hal itu juga disebutkan dalam QS An-Nisa ayat 142.

‎َََََََََََََََََََََُُُُُُُُُُُّّّْْ إِنَّ الْمُنَافِقِينَ يُخَادِعُونَ اللَّهَ وَهُوَ خَادِعُهُمْ وَإِذَا قَامُوا إِلَى الصَّلَاةِ قَامُوا كُسَالَىٰ يُرَاءُونَ النَّاسَ وَلَا يَذْكُرُونَ اللَّهَ إِلَّا قَلِيلًا

Artinya: "Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk sholat mereka berdiri dengan malas. mereka bermaksud riya di hadapan manusia. dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali".

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya