Cegah Penyebaran Virus Corona, Museum Tsunami Aceh Ditutup
Belum bisa dipastikan kapan kembali dibuka
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banda Aceh, IDN Times - Gedung megah itu tampak kosong. Tak ada kesibukan, tak ada lalu lalang, apalagi canda tawa dan bercengkrama masyarakat di tamannya. Jelas jauh berbeda seperti biasanya.
Para pedagang yang biasa menjajakan dagangannya sejajar dengan kata-kata yang membentuk kalimat ‘Museum Tsunami’, siang tadi tak satupun terlihat. Bahkan, pintu pagar yang biasa terbuka untuk para pengunjung, tampak tertutup rapat. Di tengahnya terbentang spanduk bertulisan “Tanggap COVID-19 Museum Tsunami Tutup Sementara (COVID-19 Response Tsunami Temporary Close). Mulai Senin, 16 Maret 2020, sampai batas waktu yang akan diberitahukan. Terima kasih.”
Ya, sesuai kalimat yang tertera. Museum besutan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tersebut terpaksa tutup. Tentunya untuk mencegah penyebaran wabah virus corona yang belakangan mulai merebak di Indonesia.
Oleh karena itu, selain petugas dan pegawai museum, para pengunjung dilarang untuk masuk ke kawasan komplek Museum Tsunami. Untuk memastikan, para petugas dari satuan pengamanan (Satpam) disiagakan di depan gerbang tersebut.
Baca Juga: Wabah Corona Merebak, Aceh Liburkan Kegiatan Belajar Mengajar
1. Mengikuti surat edaran Gubernur Aceh untuk mencegah penyebaran Virus Corona
Pemerintah Aceh mengeluarkan surat edaran mengenai Cegah Virus Corona Melalui Ibadah Perilaku Hidup Bersih dan Sehat yang dikeluarkan pada 12 Maret 2020 lalu dan ditandatangani langsung oleh Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah. Salah satu poinnya yakni meminta warga agar menghindari keramaian dan perkumpulan massa.
Edukator Museum Tsunami, Armila Yanti mengatakan, diambilnya langkah untuk menutup Museum Tsunami sebagai tindak lanjut dari surat edaran tersebut.
“Bagi kami pihak museum dengan dilakukannya pencegahan ini untuk tidak ada penyebaran virus di Aceh tentunya, ini salah satu yang kita jalani. Tentunya ini kita mengikuti saran dan info dari Pemerintah Aceh untuk menutup tempat-tempat yang banyak kunjungan-kunjungan,” kata Armila Yanti, di Banda Aceh, Selasa (17/3).
Baca Juga: Dibayangi Virus Corona, Siswa SMK di Aceh Tetap Jalankan UNBK