Lansia dan Komorbid Jadi Pasien COVID-19 Meninggal Tertinggi di Aceh
Dari 142, sebanyak 91 disertai penyakit penyerta
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banda Aceh, IDN Times - Enam bulan lebih sudah pandemik Virus Corona atau COVID-19 di Provinsi Aceh sejak pertama kali ditemukan mewabah pada Maret 2020 lalu. Hampir setiap harinya jumlah yang ditemukan terus bertambah.
Berdasarkan data dari situs resmi Dinas Kesehatan Provinsi Aceh, total pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 hingga Kamis (24/9/2020) telah mencapai 3.890 orang.
Secara rinci ada 1.888 orang masih dalam penanganan tim medis di rumah sakit rujukan atau di tempat isolasi, sedangkan 1.857 orang lainnya telah dinyatakan sembuh, dan 145 orang meninggal dunia.
1. Sebagian besar pasien yang meninggal mempunyai penyakit penyerta
Wakil Direktur Rumah Daerah dr Zainoel Abidin, Endang Mutiawati, menyatakan, sebagian besar kasus kematian COVID-19 di Aceh disebabkan karena adanya penyakit penyerta atau komorbid.
Berdasarkan data pertanggal 14 September 2020, terdapat 91 pasien COVID-19 yang meninggal karena komorbid. Hingga Selasa (23/9/2020), angka kematian karena wabah tersebut tercatat mencapai 142 orang. Artinya hanya 51 orang yang meninggal karena murni terjangkit.
"Sebagian besar pasien COVID-19 Aceh yang meninggal dunia itu disebabkan adanya penyakit lainnya. Nah, Covid ini bisa memperparah penyakit yang dialami pasien sebelumnya," kata Endang, Jumat, (24/9/2020).
Baca Juga: RSUD Cut Meutia Aceh Utara Kekurangan Ruang Rawat Pasien COVID-19