TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Masker Mulai Langka di Kota Banda Aceh, Harganya Melonjak Tinggi

Warga terpaksa membeli untuk antisipasi

Masker mulai kosong di Banda Aceh (IDN Times/Saifullah)

Banda Aceh, IDN Times - Usai Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo menyampaikan ada dua orang Warga Negara Indonesia yang positif mengidap Virus Corona atau COVID-19, masyarakat mulai melakukan perburuan masker.

Akibatnya, kesediaan masker pun mulai menitipis karena tidak hanya diburu warga yang mengalami sakit, namun juga sehat. Berbagai ungkapan diungkapkan sebagai alasan masyarakat agar bisa memiliki masker.

Adapun langkah terbaik untuk mencegah agar tidak terkena Virus Corona yakni dengan menjaga imunitas tubuh melalui gaya hidup sehat serta selalu mencuci tangan. Tak jauh berbeda dengan sejumlah kota lainnya di Indonesia, masyarakat Kota Banda Aceh pun kini mulai melakukan pemburuan masker untuk berjaga-jaga.

Baca Juga: Harga Masker Melonjak, Perlindungan Terhadap Konsumen Minim

1. Masker mulai kosong di sejumlah apotek di Banda Aceh

Salah satu apotek di Kota Banda Aceh yang mengalami habis masker (IDN Times/Saifullah)

Andi, warga Keutapang, Kota Banda Aceh mengaku, sejak wabah Virus Corona mulai merebak, dirinya telah berupaya mencari masker ke sejumlah apotek di Kota Banda Aceh. Tujuannya untuk mengantisipasi. Belakangang, keberadaan maskerpun diakuinya mulai langka untuk didapatkan.

“Dari seminggu semua apotik sudah saya cari. Kalau pun saat ini ada yang jual mahal tetap saya beli,” kata Andi, usai keluar dari salah satu apotek di Kota Banda Aceh, Selasa (3/3).

2. Meminta pemerintah perlu turun tangan mengatasi kelangkaan ini

Salah satu apotek di Kota Banda Aceh yang mengalami habis masker (IDN Times/Saifullah)

Tak hanya Andi, hal senada juga diakui warga lainnya, bernama Jack Jakob. Empat apotek telah ia sambangi, namun tidak ada masker yang didapatkan.

Kelangkaan ini menurutnya begitu berbahaya mengingat wabah COVID-19 mulai merebak. Oleh karena itu, Jack meminta pemerintah harus turun tangan mengatasi kelangkaan ini.

“Nyari masker ke sini, nyatanya tidak ada. Di mana lagi mau kita cari. Sudah empat tempat kita didatangi tapi gak ada dapat maskernya. Seharusnya pemerintah bisa mengatasi kelangkaan ini,” kata Jack.

3. Harga masker mulai melonjak naik

Warga Kota Banda Aceh mulai memburu masker usai kabar ada dua warga Indonesia terinfeksi Corona (IDN Times/Saifullah)

Edi, warga Kota Banda Aceh lainnya mendapatkan masker dan alkohol untuk antiseptik di salah satu toko distributor keperluan alat medis di Kota Banda Aceh. Ia terpaksa harus membeli keperluannya tersebut dengan harga yang jauh lebih tinggi dari biasanya.

Jika di hari normal harga masker biasa satu kotaknya Masker berwarna hijau terang dijual Rp25 ribu hingga Rp30 ribu, sekarang naik menjadi Rp280 ribu per kotaknya. Sementara masker N-95 yang sering digunakan para petugas medis di rumah sakit dijual Rp70 ribu sampai Rp95 ribu per lembarnya.

“Saya membeli masker dan alkohol untuk cuci tangan. Harganya satu kotak biasanya Rp25 ribu sekarang kotak Rp280 ribu, kalau masker N-95 yang dulunya Rp25 ribu sekarang capai Rp95 ribu per lembar,” ungkap Edi.

Edi juga menyampaikan, dalam kasus ini pemerintah juga harus melakukan sosialisasi kepada masyarakat hingga pelosok perkampungan. Sebab, tidak semua masyarakat paham mengenai wabah virus mematikan tersebut.

“Penting sekali (sosialisasi) mengenai Virus Corona ini, apalagi kan di kampung-kampung tidak tahu cara mengatasinya. Kita juga tidak tahu kapan terjadinya. Kan banyak orang yang baru pulang dari luar negeri, apalagi kota besar.”

Baca Juga: Gak Usah Panik Kehabisan, Yuk Buat DIY Masker Sendiri!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya