Isu Duet Prabowo-Ganjar Dinilai sebagai Politik Belah Bambu
Isu ini muncul diduga karena tak suka lihat KIM solid
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Wacana peleburan koalisi Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo santer terdengat, usai ada kabar Pilpres 2024 kemungkinan dua poros.
Wakil Koordinator Rumah Besar Relawan Prabowo 08, Haris Rusly Moti, mengungkapkan, ada tiga tafsir di balik mencuatnya isu koalisi tersebut.
"Pertama, ada upaya melakukan 'belah bambu' terhadap Koalisi Indonesia Maju (KIM). Banyak pihak yang gagal memprediksi, mereka pikir dukungan ke Pak Prabowo melemah pasca-hengkangnya PKB, tetapi malah bertambah kuat dengan bergabungnya Partai Demokrat," ujar Haris, di Jakarta, Selasa (26/9/2023).
"Ini semakin menyolidkan koalisi partai politik (parpol) pendukung Pak Prabowo," sambungnya.
Baca Juga: Ada Usulan Ganjar Jadi Cawapres Prabowo, Ganjarian: Jangan Halusinasi!
1. Disebut ada pihak yang berniat memecah belah KIM
Haris menyebut, opini tersebut mungkin saja diciptakan untuk tujuan memecah belah komitmen dari koalisi parpol yang mendukung Prabowo sebagai bakal calon presiden (capres).
Opini yang berkembang yakni Prabowo akan ditempatkan menjadi calon wakil presiden (cawapres) dan Ganjar Pranowo sebagai capresnya. Padahal, kata Haris, seluruh parpol yang tergabung dalam KIM berkomitmen untuk mengusung Prabowo sebagai capres dan bukan cawapres siapapun.
"Jika benar ada niat buruk seperti itu, dipastikan tidak akan terwujud. Saat ini partai yang tergabung dalam KIM justru makin solid, dan kuat mengusung Pak Prabowo sebagai Presiden RI kedelapan di Pilpres 2024 dalam satu putaran," kata dia.
"Ratusan komunitas relawan yang telah mendaftar dan mendklarasikan mendukung Pak Prabowo makin solid dan bertekad memenangkan beliau," sambung Haris.
Baca Juga: Demokrat Gabung KIM, Peluang Yusril Cawapres Prabowo Makin Terbuka?