TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Otorita IKN Kerja Sama dengan 5 Perguruan Tinggi, Ini Tujuannya

Menghidupkan roh IKN di bidang sains dan akademik

Presiden Jokowi saat meninjau lokasi IKN di PPU untuk pertama kalinya sejak penentuan IKN baru (IDN Times/Yuda Almerio)

Jakarta, IDN Times - Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Bambang Susantono, mengatakan OIKN bersama lima rektor dari perguruan tinggi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) terkait kerja sama pendidikan, penelitian, dan pemberdayaan masyarakat, serta diskusi langkah aksi OIKN dan perguruan tinggi di Samboja Lodge, Jumat (4/8/2023).

Perguruan tinggi tersebut yakni Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Brawijaya (UB), Institut Pertanian Bogor (IPB), dan Institut Teknologi Bandung (ITB).

"Hari ini kita mencoba untuk menghidupkan roh IKN di bidang sains dan akademik, karena selama ini hanya pembangunan infrastruktur yang diberitakan," ujar Bambang.

 

Baca Juga: Stranas PK Masih Temukan Tumpang Tindih Perizinan di IKN Nusantara

1. Mewujudkan IKN sebagai kota hutan berkelanjutan dengan melaksanakan konsorsium

(Dok. Otorita IKN)

Nota kesepahaman ini merupakan tindak lanjut dari Nota Kesepahaman OIKN dengan Universitas Mulawarman di bidang kerja sama pembangunan IKN, dan daerah penyangganya yang ditanda tangani pada Maret 2023.

Dalam sesi diskusi, Kepala OIKN bersama rektor membahas langkah aksi IKN dan perguruan tinggi, guna mewujudkan IKN sebagai kota hutan berkelanjutan dengan melaksanakan konsorsium.

"Semoga hasil dari diskusi ini full of knowledge dan evidence based, untuk kemudian kita lakukan program kolaborasi dengan para akademisi," ujar Bambang.

Baca Juga: Otorita IKN Klaim 65 Persen Area IKN Nusantara Jadi Hutan Lindung

2. Konsorsium sebagai upaya kedaulatan pengetahuan

(Dok. Otorita IKN)

Sementara, Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam, Myrna A. Safitri, mengatakan lokasi IKN yang dibangun di Kabupaten Penajam Paser Utara merupakan salah satu daerah yang kurang dilirik dalam penelitian.

"Diharapkan konsorsium yang nanti dilakukan akan membantu kita memperjuangkan kedaulatan pengetahuan, terutama di daerah Penajam Paser Utara, bagian dari IKN," ucapnya.

3. Research area dengan program riset nusantara

Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Myrna A. Safitri memberikan tanggapan dalam Diskusi Langkah Aksi OIKN dan perguruan tinggi di Samboja Lodge. (Dok. Otorita IKN)

Menanggapi hasil diskusi, Deputi Bidang Transformasi HIjau dan Digital OIKN, Mohammed Ali Berawi, menjelaskan untuk mendukung riset di IKN, sudah dibentuk research area.

Adapun program riset nusantara meliputi empat klaster yakni, pertama energi, pangan, dan transportasi; kedua, sosial humaniora; ketiga Well-being dan konservasi lingkungan; dan keempat, teknologi dan informatika.

"Semoga dengan adanya konsorsium nantinya terdapat knowledge storage dan knowledge transfer yang bisa digunakan untuk pengembangan lebih lanjut," sambung Ali. 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya