Retno Marsudi Bertemu Menlu Turki dan Inggris, Ini yang Dibahas
Isu Afghanistan menjadi salah satu bahasan para menlu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan telah mengadakan pertemuan dengan Mevlut Cavusoglu di New York, Amerika Serikat pada Minggu (19/9/2021). Dalam pertemuan tersebut ia secara khusus dan secara langsung kembali menyampaikan apresiasi Indonesia atas bantuan Turki dalam evakuasi WNI dari Kabul.
Retno mengatakan selama evakuasi WNI dari Kabul, Afghanistan, pada 20 Agustus 2021 yang lalu, Turki telah memberikan bantuan terutama terkait akses masuk ke Bandara Kabul.
“Jadi oleh karena itu saya sampaikan secara khusus apresiasi Indonesia kepada Turki,” ujarnya dalam press briefing acara High Level Week Sidang Majelis Umum (SMU) PBB ke-76 di New York, Amerika Serikat (AS), Selasa (21/9/2021).
Selain itu, Retno juga mengatakan kedua Menlu membahas mengenai situasi di Afghanistan. Ia mengatakan dirinya dan Menlu Turki memiliki pandangan yang sama, termasuk mengenai pentingnya isu penghormatan terhadap hak perempuan Afghanistan. Mereka berdua juga membahas pentingnya Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk menyampaikan pesan kepada pemerintah sementara Afghanistan.
“Dalam pertemuan, kita juga sepakat untuk melakukan pertemuan bilateral secara penuh di Turki bulan depan guna membahas secara penuh kerja sama bilateral, termasuk di antaranya adalah kerja sama di bidang ekonomi,” ujar Retno.
Baca Juga: Menlu Retno Marsudi Jelaskan Makna Logo Presidensi G20 Indonesia
1. Retno bertemu Menlu Inggris
Retno juga mengatakan ia telah bertemu dengan Menlu Inggris yang baru, Liz Truss. Retno mengatakan mereka membahas kerja sama selama pandemi.
“Indonesia menyampaikan apresiasi atas dukungan vaksin yang diberikan oleh Inggris kepada Indonesia,” kata Retno.
Retno juga menjelaskan mengenai situasi COVID Indonesia yang sudah sangat melandai dan membaik kepada Menlu perempuan Inggris itu.
“Saya berikan semua data perbandingan, yaitu misalnya kasus COVID-19 di Indonesia pada bulan Juli dengan situasi COVID-19 di Indonesia pada bulan September yang menunjukkan penurunan yang sangat signifikan,” jelas Retno.
Retno mengatakan, dengan memberikan data kepada Menlu Truss, ia berharap data-data tersebut akan digunakan oleh otoritas Inggris sebagai masukan untuk melakukan review terhadap red green list mereka. Selain itu di dalam pertemuan dengan Menlu Inggris, Retno juga menjelaskan bahwa mereka melakukan tukar pikiran mengenai isu Myanmar dan Afghanistan.
Retno kemudian mengatakan bahwa Menlu Inggris berencana untuk berkunjung ke Indonesia pada akhir tahun ini untuk menindaklanjuti semua pembicaraan yang mereka lakukan pada hari Senin kemarin.
“Dan juga membahas kerja sama yang lebih strategis antara kedua negara,” katanya.
Baca Juga: Presiden Korsel Sampaikan Pidato di Sidang Majelis Umum PBB
Baca Juga: Bertemu di Tiongkok, Ini yang Dibahas Menlu Retno dan Menlu Wang Yi