Wujudkan Birokrasi Kelas Dunia, Kemenag Tambah SDM Unggul
Rutin menggelar Pelatihan Administrator
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Penyiapan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul menjadi fokus utama pemerintah untuk mewujudkan birokrasi pemerintahan menjadi world class bureaucracy. Melalui berbagai pelatihan administrator, SDM diharapkan bisa membawa perubahan birokrasi pemerintah menjadi lebih efektif, efisien, akuntabel, hingga berorientasi pada kualitas kinerja dan pelayanan publik.
Akan tetapi, menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Lektur, Khazanah Keagamaan dan Manajemen Organisasi Badan Litbang dan Diklat ditemukan bahwa pada sisi outcome penyelenggaraan pelatihan dinilai belum optimal mendorong keberlanjutan proyek perubahan hingga jangka menengah dan jangka panjang.
Baca Juga: Keren! Naskah Keagamaan Masih Bertahan di Sulawesi, Ini Penjelasannya
1. 6 faktor penyebab
Lebih lanjut dijelaskan, ada enam faktor utama penyebab kurang berlanjutnya proyek perubahan, yaitu karena mutasi pegawai, lemahnya dukungan pimpinan, keberadaan milestone capaian/target jangka menengah dan panjang yang kurang jelas, kurang dukungan anggaran/pengalihan anggaran, lemahnya sistem monev/pengawasan serta lemahnya tim efektif.
Dari sisi impact, penyelenggaraan pelatihan juga dinilai belum berhasil mendorong para alumni pelatihan untuk berperan dalam akselerasi reformasi birokrasi. Hal ini terlihat dari jumlah satuan kerja Kementerian Agama yang memperoleh pengakuan resmi reformasi birokrasi melalui predikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK) masih sedikit, yaitu ada 10 dari total 665 satuan kerja.
Sementara itu di sisi output, Pusdiklat Administrasi dinilai berhasil karena penyelenggaraan pelatihan administrator mempunyai pengaruh 55,7 persen dalam meningkatkan kompetensi peserta dan penyelesaian proyek perubahan sebesar 23,3 persen.
“Selain itu, faktor lainnya yang berpengaruh terhadap proyek perubahan adalah tim efektif/budaya kerja dan coaching. Namun, faktor kepemimpinan atasan/mentor dinilai masih kurang optimal dalam berperan,” dikutip dari Naskah Kebijakan (Policy Paper) Strategi dan kebijakan Pengelolaan Pelatihan Kepemimpinan Administrator yang digarap Sofyan Yamin, S.Si, M.E bersama tim.
Baca Juga: Ini Hasil Riset Kepemimpinan di STPK, Begini Gambarannya