TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Riset KPI: Kualitas Program Siaran Televisi Meningkat Signifikan

Jadi indeks tertinggi dalam empat tahun terakhir

FGD Riset Indeks Kualitas Program Siaran Televisi 2020. (Dok. KPI)

Jakarta, IDN Times - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) bersama 12 perguruan tinggi negeri menuntaskan kegiatan Riset Indeks Kualitas Program Siaran Televisi untuk tahun 2020. Penelitian kali ini dilakukan dengan mengevaluasi 477 sampel program siaran di 15 stasiun TV nasional.

Komisioner KPI Pusat sekaligus penanggung jawab riset, Yuliandre Darwis, berharap hasil riset tersebut dapat menjadi landasan dan tolok ukur lahirnya program siaran televisi yang berkualitas. 

“KPI berharap media massa apalagi televisi harus dapat membangun optimisme publik serta membentuk karakter manusia Indonesia yang kuat lewat siaran yang baik dan berkualitas. Begitu juga ketika terjadi kondisi krisis seperti pandemik COVID-19, media massa dapat menumbuhkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam menghadapi pandemik lewat informasi yang akurat, benar, dan bermanfaat bagi publik, “ ungkap Yuliandre yang akrab disapa Andre.

Baca Juga: KPI dan Satgas COVID-19 Akan Atur Prokes untuk Program Sinetron

1. Nilai indeks kualitas kategori program televisi mengalami kenaikan

Komisioner KPI Pusat sekaligus penanggung jawab riset Yuliandre Darwis. (Dok. KPI)

Lebih lanjut Andre menjelaskan, hasil riset indeks kualitas program siaran televisi periode pertama tahun 2020 meningkat signifikan dibanding hasil riset sebelumnya. Menurutnya, angka 3.14 menjadi indeks tertinggi dalam empat tahun pelaksanaan riset.

Namun begitu, ada tiga jenis program yang belum memenuhi kualitas, yaitu program sinetron (2.81), variety show (2.78), dan infotainment (2.68). Adapun program lainnya seperti wisata dan budaya, talk show berita, religi, berita, anak, dan talk show non berita telah melampaui standar kualitas KPI, yakni di atas 3.00. 

Menurut Andre, untuk program sinetron masih perlu mendapat catatan penting terutama jika melihat dari aspek perlindungan anak-anak dan remaja. Sementara itu, untuk program infotainment aspek yang perlu mendapat perhatian adalah masih kurangnya penghormatan terhadap kehidupan pribadi. 

“Diperlukan upaya yang lebih strategis dan sinergi dari berbagai pemangku kepentingan penyiaran untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas,” jelas Andre dalam keterangan hasil riset.

2. Penentuan sample program TV

Forum diskusi terkait Riset Indeks Kualitas Program Siaran Televisi di Indonesia. (Dok. KPI)

Untuk diketahui, populasi dari penelitian tersebut adalah semua program siaran dari 9 kategori program yang ditayangkan di 15 stasiun televisi nasional dengan rentang waktu pukul 04.00 - 24.00 selama 3 bulan dari Januari hingga Maret 2020. 

Penarikan sampel tersebut dilakukan secara acak agar bisa merepresentasikan populasi. Riset tersebut juga menggunakan metode peer review yang menggunakan informan ahli (expert) sebagai responden. Dengan kata lain, data dikumpulkan dari pendapat ahli yang mengetahui suatu isu atau  persoalan.   

Sementara itu, Andre menyebut bahwa hal yang menjadi nilai penentu seberapa tingginya kualitas program siaran TV ialah sesuai dengan standar yang ditetapkan KPI dalam UU No 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran, Pedoman Perilaku Penyiaran (P3), dan Standar Program Siaran (SPS).

“Penelitian ini tidak masuk dalam ranah estetis, atau menilai kualitas suatu program acara dari aspek teknis artistik,” jelas Andre.

Baca Juga: KPI: Media Ujung Tombak Pemberitaan  Pandemik Virus Corona

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya