TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Minimalisir Kerugian Petani, Bupati Kediri Restrukturisasi BUMD

Siapkan BUMD Canda Bhirawa

Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana,bertemu dengan para petani, Rabu (15/6/2022). (Dok. Pemkab Kediri)

Jakarta, IDN Times - Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, diketahui tengah menyiapkan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Canda Bhirawa supaya bisa menyerap hasil komoditas petani di saat harga pasaran turun drastis. Upaya itu diharapkan dapat menekan kerugian yang harus ditanggung petani.

Rencana itu ia sampaikan setelah mendengar keluhan dari para petani. Di mana saat harga jual komoditas turun, kerugian harus ditanggung petani karena harga jual tidak bisa menutup biaya produksi yang dikeluarkan.

"BUMD yang sekarang ada di pemerintahan Kabupaten Kediri ini khususnya adalah BUMD Canda Bhirawa yang sedang kita restrukturisasi, nantinya kita sepakati bagaimana caranya Canda Birawa ini bisa menyerap hasil panen petani," kata Mas Dhito, Rabu (15/6/2022).

Baca Juga: Jalan Wilayah Mulus, Bupati Kediri Dapat Pujian Plt Bupati Nganjuk 

1. Komoditas pertanian yang bisa diserap BUMD hanya 25 persen

Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana,bertemu dengan para petani, Rabu (15/6/2022). (Dok. Pemkab Kediri)

Lebih jauh Mas Dhito menjelaskan, hasil komoditas pertanian yang bisa diserap BUMD nantinya bukannya 100 persen, melainkan hanya sebagian sekitar 25 persen.

Penyerapan komoditas tani itu menurutnya bukan di titik beratkan ke jumlah serapan yang banyak, namun setidaknya upaya yang dilakukan dapat membantu petani mendapatkan harga yang sesuai.

"Paling tidak di saat harga ini rendah, di sini ada harga bagus yang bisa dibeli. Nah, ini bisa memberikan perhatian atau memberikan atensi kepada penjual atau pembeli yang lainnya," ungkapnya.

2. Lakukan operasi pasar kepada pelaku UMKM terdampak

Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana,bertemu dengan para petani, Rabu (15/6/2022). (Dok. Pemkab Kediri)

Selain itu, Mas Dhito juga menjelaskan bahwa di saat harga komoditas tengah meroket, pemerintah tidak melakukan kegiatan operasi pasar kepada masyarakat umum. Melainkan kepada pelaku UMKM yang terdampak. 

"Di saat harga cabai tinggi misalnya, yang kita lakukan itu operasi pasar terhadap pelaku UMKM terdampak seperti bakul pecel dan pedagang-pedagang yang menggunakan cabai," terangnya.

Sebelumnya dari pertemuannya dengan petani di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Papar, Mas Dhito meminta petani menyampaikan harapannya kepada pemerintah daerah.

Petani pun ada yang mengusulkan agar pemerintah dapat memberikan bantuan kepada petani saat harga komoditas anjlok.

Baca Juga: Bupati Kediri Siap Usir Lembaga Kursus Musiman di Kampung Inggris Pare

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya