TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kostratani dan YESS Jadi Upaya Kementan Tingkatkan Kualitas SDM

Mentan dorong peningkatan produktivitas

Ilustarasi jaringan irigasi (Dok. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi)

Jakarta, IDN Times - Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia di sektor pertanian menjadi perhatian khusus bagi Kementerian Pertanian (Kementan). Melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Kementan terus mendorong peningkatan pada etos kerja, inovasi teknologi, serta peningkatan peran Balai Penyuluhan Pertanian (BPP).

Hal tersebut dilakukan sebagai upaya mewujudkan kedaulatan pangan nasional yang dicanangkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Ia menargetkan adanya peningkatan produktivitas 7 persen per tahun. 

"Ini dapat terwujud  bila ada yang menggerakkan. Yang menggerakan itu tentunya penyuluh dan petani dengan didukung Kostratani," ujar Mentan.

Baca Juga: Genjot SDM Millennial, Kementan Optimalkan Pendidikan Vokasi

1. Meningkatkan kompetensi SDM pertanian melalui program Kostratani

Foto ilustrasi bertani. (Dok. ArrivelGuides)

Sebagai pos simpul bertemunya penyuluh dan petani, BPP ditingkatkan kapasitasnya melalui program Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani). Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nusyamsi menjelaskan, Kostratani berupaya untuk meningkatkan kompetensi SDM pertanian melalui pelatihan dan pendidikan. 

Selain itu, kehadiran Kostratani di tingkat kecamatan juga berperan aktif dalam menemukan generasi muda yang berminat bekerja atau berwirausaha di bidang pertanian.   

“Kostratani berada di tingkat kecamatan hadir untuk mensupport dan terlibat langsung pada seluruh program Kementan. Keberadaan penyuluh di BPP tentunya untuk membantu dan mendampingi petani dalam meningkatkan produktivitasnya. Kostratani pun turut berperan aktif untuk mencari bibit generasi pertanian.", jelas Dedi.

2. Dekat dengan masyarakat

BPP Kecamatan Pelaihari, Provinsi Kalimantan Selatan. (Dok. Swadayaonline.com)

Kehadiran Kostratani di tingkat kecamatan membantu proses pelatihan dan penyuluhan berlangsung efektif karena bisa langsung menyentuh masyarakat. 

Salah satu BPP Kostratani di Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan adalah BPP Pelaihari. Didukung 19 penyuluh yang terdiri dari 16 PNS dan 3 THLTB-PP, BPP ini memiliki 20 desa binaan.

Kepala BPP Pelaihari H.Sidillah menjelaskan, selain melakukan pendampingan langsung di lahan usaha milik petani, penyuluh melakukan pelatihan dan konsultasi rutin yang dilaksanakan 2 kali dalam satu bulan. 

"BPP Pelaihari menjadi  salah satu BPP Model Kostratani di Kabupaten Tanah Laut. Kami memiliki lahan demplot seluar 1,5 hektar yang dimanfaatkan untuk praktek mahasiswa, atau dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar yang tidak memiliki lahan yang ditanami terong, cabai, sawi, sawit serta beberapa tanaman hias. Hasil panen sayuran dijual kepada masyarakat," jelas H. Sidillah.

Baca Juga: Program PWMP Kementan Dorong Millennial Sembawa Wirausaha 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya