TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kematian Pasien Virus Corona Termuda di Australia Berusia 30 Tahun

#NormalBaru dan #HidupdenganCorona

Petugas medis memindahkan pasien COVID-19 dari ambulans ke fasilitas kesehatan di Kirkland, Washington, Amerika Serikat, pada 24 Maret 2020. (ANTARA FOTO/REUTERS/David Ryder)

Jakarta, IDN Times - Australia telah mencatat kematian seorang pasien virus corona atau COVID-19 termuda berusia 30 tahun. Pasien asal Blackwater, Queensland itu telah meninggal dunia. Angka pasien yang meninggal dunia akibat virus corona kini berjumalah menjadi 103 kasus, dari sekitar 7.100 kasus positif virus corona.

"Yang bersangkutan menunjukan gejala-gejala (COVID-19) sebelum kematiannya, namun juga mempunyai penyakit lain, kemudian positif pada uji post mortem. Pasangannya juga mengalami gejala serupa saat ini dan tengah diiisolasi," ujar Gubernur Queensland Anastasia Palaszczuk, dilansir Reuters, Rabu (27/5).

Baca Juga: 5 Negara dengan Kepadatan Penduduk Terendah, Australia Salah Satunya

1. Pasien memiliki riwayat medis rumit

Evakuasi jenazah WN Australia yang meninggal di Jalan Astasura (Dok.IDN Times/Istimewa)

Pasien laki-laki ini dikatakan memiliki riwayat medis yang rumit dan telah menunjukkan gejala selama berminggu-minggu, tetapi tak pernah dites.

“Dia juga memiliki penyakit bawaan lainnya. Dia sudah dites pada post mortem dan hasilnya positif. Kekasihnya kini sakit dengan gejala corona dan tengah menjalani isolasi,” ujar Anastasia. 

2. Kekasih, polisi, hingga tim medis ikut diisolasi

Ilustrasi tenaga medis virus corona. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Setelah diketahui memilikki gejala virus corona, kekasih pasien tersebut dipindahkan ke Rumah Sakit Rockhampton untuk diisolasi dan akan dilakukan tes lebih lanjut. Tidak hanya itu, polisi dan tim medis yang menghadiri tempat kejadian yang sama dengan pasien, juga ikut dikarantina.

Pemerintah setempat kini tengah mencari informasi, kemungkinan adanya keterkaitan antara pasien dengan kasus di kapal pesiar Ruby Princess pada Maret lalu, yang merupakan penyebaran virus corona terbesar di Queensland, Australia.

Baca Juga: PM Australia Desak Ada Investigasi Mandiri Cek Asal Usul Virus Corona

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya