Ada Kelemahan SDM-Prosedur Transjakarta, Polisi Minta 3 Hal Dibenahi
Kecelakaan bus Transjakarta didominasi human error
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menyatakan terdapat kelemahan manajemen sumber daya manusia (SDM), dan penerapan prosedur keselamatan berkendara pada pengemudi bus Transjakarta.
"Dari hasil analisa kita terhadap beberapa kecelakaan yang terjadi yang melibatkan Transjakarta, memang harus diakui ada kelemahan dari sisi prosedur keamanan dan keselamatan, serta dari manajemen SDM-nya, human resource-nya," kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo, dilansir ANTARA, Rabu (8/12/2021).
Sambodo menuturkan hasil analisis dan investigasi penyidik Ditlantas Polda Metro Jaya terhadap beberapa kecelakaan lalu lintas yang melibatkan bus Transjakarta, menunjukkan sebagian besar disebabkan faktor kesalahan manusia.
Baca Juga: Kecelakaan Beruntun Bus TransJakarta, KNKT: Bukan Sabotase
1. Kesalahan kecil tapi berakibat fatal
Sambodo mengatakan faktor kesalahan manusia tersebut sebenarnya adalah kesalahan kecil, namun berakibat fatal.
"Kesalahan kecil yang sepele tapi bisa berakibat fatal, sopir mengantuk, sopir yang ditinggal ke toilet, ada yang katanya botol air mineralnya menggelinding, ada yang katanya dongkraknya menggelinding dan sebagainya," ujar dia.
Sambodo mengatakan pengawasan manajemen Transjakarta kurang ketat dan pengemudi tidak menerapkan prosedur keamanan dengan baik. Perwira menengah polisi tersebut mengaku prihatin dengan rentetan kecelakaan tersebut, karena seharusnya Transjakarta menjadi ikon keselamatan transportasi Ibu Kota.
"Tentu ini sangat memprihatinkan karena mereka adalah public transport yang jadi kebanggaan Jakarta, ikon Jakarta kan Transjakarta. Jadi harusnya mereka lebih safety, lebih aman dan sebagainya," kata dia.
Sambodo mengungkapkan Ditlantas Polda Metro Jaya akan membicarakan hasil analisa tersebut dengan pihak Transjakarta, agar Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI sektor transportasi tersebut dapat lebih baik pada 2022.
Baca Juga: Selidiki Penyebab Transjakarta Sering Kecelakaan, KNKT Butuh 2 Pekan