TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jokowi: Pemerintah Akan Perbaiki Daerah Tangkapan Hujan di Sintang

Banjir di Sintang sudah melanda tiga pekan

sejumlah warga berjalan menerobos Jalan Lintas Melawi yang terendam banjir di Ladang, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, Jumat (12/11/2021). (ANTARA FOTO/Abraham Mudito)

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengatakan, banjir di Kalimantan disebabkan daerah tangkapan hujan di sana rusak, sehingga harus diperbaiki.

"Ya itu karena kerusakan wilayah tangkapan, daerah tangkapan hujan yang sudah berpuluh-puluh tahun, ya itu yang harus kita hentikan," ujar dia, seusai meresmikan Jalan Tol Serang-Panimbang Seksi 1 di Banten, dilansir ANTARA, Selasa (16/11/2021).

Baca Juga: Dua Orang Meninggal, 33.221 Lainnya Mengungsi akibat Banjir di Sintang

1. Pemerintah akan memperbaiki daerah tangkapan hujan di Kalimantan

Bencana banjir di Sintang Kalimantan Barat masih belum surut, Senin (15/11/2021). (Foto Antara)

Jokowi mengatakan, air Sungai Kapuas di Kalimantan Barat meluap karena daerah tangkapan hujan rusak dan pemerintah akan fokus memperbaiki daerah tangkapan hujan itu.

"Karena memang masalah utama ada di situ," kata dia.

Presiden mengatakan pemerintah mulai tahun depan akan membangun daerah tangkapan hujan yang rusak.

"Akan ada persemaian, kemudian ada penghijauan kembali di daerah-daerah hulu, di daerah-daerah tangkapan hujan, di area tangkapan, kita perbaiki," kata Jokowi yang merupakan sarjana kehutanan itu.

2. Selain daerah tangkapan rusak, banjir juga disebabkan curah hujan yang ekstrem

Arus transportasi darat di Kalimantan Barat terputus akibat arus banjir, Senin (15/11/2021). (Foto Antara)

Selain daerah tangkapan hujan yang rusak, Jokowi mengatakan, salah satu penyebab banjir adalah adanya curah hujan yang lebih ekstrem dari biasanya di pulau Kalimantan.

Sekadar pengingat, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk mewaspadai fenomena La Nina. Fenomena ini menyebabkan potensi peningkatan curah hujan pada musim hujan.

BMKG memprediksi puncak musim hujan terjadi pada Desember 2021 dan Januari 2022. Selama masa ini, bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor, banjir bandang, hingga angin kencang berpotensi terjadi.

Baca Juga: Sudah 3 Minggu Banjir di Sanggau dan Sintang Kalbar Belum Surut

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya