Atasi Ketergantungan Impor, UI Siap Kembangkan Ventilator Sendiri
Semua bahan baku ventilator ini diproduksi di dalam negeri
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Depok, IDN Times - Selain alat pelindung diri (APD), perlengkapan lain yang saat ini krisis ketersediaannya di berbagai rumah sakit di Indonesia yang menangani pasien COVID-19 adalah ventilator. Ventilator sendiri adalah alat bantu pernapasan untuk pasien yang terinfeksi, mengingat virus corona menyerang paru-paru dan mengakibatkan penderitanya kesulitan bernapas.
Saat ini, tim peneliti dari Universitas Indonesia sedang mengembangkan alat ventilator berbahan lokal yang diklaim lebih terjangkau harganya dibanding produk impor. Nantinya, ventilator ini diharapkan bisa memenuhi kebutuhan ventilator bagi rumah sakit di Indonesia di tengah pandemik COVID-19.
Tim ini merupakan kolaborasi dari para peneliti di Fakultas Teknik UI (FTUI), Fakultas Kedokteran UI (FKUI), Rumah Sakit UI (RSUI), Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta Jurusan Teknik Elektromedik, dan RSUP Persahabatan Jakarta.
Baca Juga: Ilmuwan UI: COVID-19 Mereda Paling Cepat Mei, Tergantung Pemerintah
1. Ventilator dibuat menggunakan bahan dalam negeri
Ventilator itu diberi nama COVENT-20, yakni akronim dari Ventilator Transport Lokal Rendah Biaya Berbasis Sistem Pneumatik.
Dekan FKUI Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH.,MMB mengatakan dalam praktiknya ada 2 tipe ventilator yaitu ventilator yang digunakan di ruang ICU dengan mode lengkap dan ventilator transport yang biasanya hanya 1 mode dan bisa digunakan dalam kondisi darurat.
“Tim ini fokus pada ventilator transport, karena beberapa hal: ketersediaan spare part lokal lebih banyak, PDP dan pasien positif COVID-19 yang mengalami gagal napas membutuhkan ventilator transport untuk perjalanan dari rumah ke rumah sakit, serta mode ventilasi yang dapat diatur,” katanya dalam rilis Humas UI yang diterima IDN Times, Senin (7/3).
Dalam keterangan tertulis juga dijelaskan terkait mode ventilasi COVENT-20, yang ternyata menggunakan dua mode, pertama sistem mode Continuous Positive Airway Pressure (CPAP) untuk pasien PDP yang biasanya masih sadar, jadi hanya perlu dibantu diberikan oksigen ke paru-paru.
“Jadi, mudah dioperasikan sehingga aman bagi PDP mau pun pasien positif Covid-19 untuk perjalanan dari rumah atau ruangan observasi ke ruangan isolasi,” kata Dr. Basari, S.T., M.Eng selaku Ketua Tim Ventilator UI.
Sedangkan mode Continuous Mandatory Ventilation (CMV), dia melanjutkan, digunakan untuk pasien positif COVID-19 dengan gejala pneumonia berat yang tidak dapat mengatur pernapasannya, sehingga perlu dikontrol dengan mode CMV. Ventilator ini juga dilengkapi Positive End Expiratory Pressure (PEEP).
Baca Juga: ITS Ciptakan Robot Ventilator Murah, Bantu Penanganan Pasien COVID-19