TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ramai soal Dana Bansos COVID-19  Dipotong, Ketua RT di Depok: Terpaksa

Bantuan pemkot tak setara dengan jumlah yang membutuhkan

Ilustrasi penerima bantuan sosial. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan

Depok, IDN Times - Seorang warga pada Kamis (16/4) lalu mengadu, jumlah bantuan sosialnya (bansos) dipotong. Bansos yang sedianya berjumlah Rp250 ribu, hanya sampai di tangan warga sejumlah Rp225 ribu. 

Kondisi ini dialami Munawaroh, warga Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat. Beredar kabar bahwa Ketua RT setempat diduga memangkas jumlah bansos itu.

Tak ingin kasus ini berlarut-larut, Ketua RT setempat yakni Barep Suroso lekas mengklarifikasi isu penggelapan dana bansos itu.

Pada Senin (20/4), ia mengaku telah memotong dana bansos dari Pemerintah Kota Depok, yang disalurkan kepada 30 ribu kepala keluarga (KK) terdampak pembatasan sosial berskala besar (PSBB), sebesar Rp25 ribu untuk kepentingan warga yang membutuhkan, dan bukan mengalir ke kantong pribadinya.

Baca Juga: Bansos Dibagikan Hari Ini, Jokowi: Cek Lapangan, Harus Tepat Sasaran!

1. Pangkas uang buat bantu warga yang belum terima bansos

Ilustrasi warga penerima bantuan (ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan)

Menurut Barep, inisiatif memotong 10 persen dana bansos berangkat dari jumlah penerima manfaat yang ia ajukan di lingkungannya, tak sebanding dengan jumlah bantuan yang turun dari pemerintah.

“Saya mengajukan 100 KK tetapi yang turun cuma 39 KK. Bagaimana saya membaginya? Saya berpikir keras,” kata Barep kepada wartawan, Senin.

Ia mengatakan, setiap Rp25 ribu yang dipotong dari bansos dikonversi menjadi sembako untuk warga yang belum menerima bantuan.    

Hal itu, kata dia, terpaksa dilakukan lantaran warga yang sebenarnya berhak mendapatkan bantuan masih banyak jumlahnya, sementara bantuan dari Pemkot Depok tak sebanding.

“Karena apa? Saya memikirkan warga saya yang gak dapat. Contoh katakanlah begini, di warga sini dapat, tapi di sebelah sana gak dapat. Padahal secara ekonomi sama,” keluh sang RT.

2. Hanya niat ingin membantu warga

IDN Times/Muhamad Iqbal

Namun setelah ramai tudingan yang menyebut dia menggelapkan dana bansos, Barep pun lantas mengembalikan uang yang telah dipotong dari bansos 61 KK dan menyadari kesalahan perbuatannya. Namun di sisi lain, ia mengaku hanya mencari cara untuk membantu warga yang belum tersentuh bansos.

“Terus terang  dengan dipotong 25 ribu itu memang salah. Terus terang saja saya akuin salah. Tapi saya berpikir bagaimana mereka yang gak dapat bantuan,” ujar dia.

Dia menegaskan, tak tebersit untuk menyelewengkan dana rakyat, karena semua dilandaskan guna memberi keadilan bagi warga di lingkungannya untuk menghindari kecemburuan sosial.

“Itu saya kumpulkan untuk menghindari kecemburuan yang tidak mendapatkan. Tapi, yang tadinya direncanakan untuk dibelikan sembako batal lah beli sembako itu. Uang itu saya kembalikan lagi kepada yang berhak menerima sesuai apa yang ada di data itu,” katanya.

 “Seperak pun saya tidak mendapatkan (uang), boro-boro saya makan uang itu,” dia menimpali lagi.

Baca Juga: Bantuan Sosial Pemprov DKI Jakarta Disebut Tak Tepat Sasaran

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya