TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bisa Urai Kemacetan Bogor, Tol BORR Seksi IIIA Dibuka Akhir Januari

Tol BORR Seksi IIIA dibuka akhir Januari, berapa tarifnya?

Sejumlah kendaraan berhenti di lampu merah Simpang Gadog, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (25/12/2020). Arus lalu lintas di jalur wisata Puncak normal saat libur Natal (ANTARA FOTO/Arif Firmansyah)

Bogor, IDN Times - Hal yang dinanti-nanti warga Kota Bogor sebentar lagi bakal terwujud. Digadang-gadang sebagai pengurai kemacetan, Tol Bogor Outer Ring Road (BORR) Seksi III A Simpang Yasmin-Kayu Manis akan segera dibuka akhir Januari 2021.

Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengatakan, pengoperasian Tol BORR Seksi IIIA tersebut sempat tertunda akibat beberapa kendala yang dihadapi PT Marga Sarana Jabar (MSJ) dalam proses pembangunan. 

"Namun karena ada investasi yang cukup besar dalam proses pembangunan Tol BORR Sesi 3 A, maka kenaikan tarif menjadi konsekuensi," kata Dedie pada Kamis (21/1/2021). 

Baca Juga: Proyek Tol Cisumdawu Mandek, Jokowi: Ini Jalan Tol Penting Sekali

1. Tarif Tol BORR Seksi III A sebesar Rp 14.000

Ilustrasi Infrastruktur (Jalan Tol) (IDN Times/Arief Rahmat)

Saat ini tarif Tol BORR Seksi III A mulai dari ruas Sentul Selatan - Simpang Yasmin sebesar Rp10 ribu. Dengan adanya penambahan jarak sejauh 2,5 KM hingga Salabenda, maka akan ada penambahan tarif sekitar Rp4 ribu.

Tarif tersebut, kata Dedie, telah disetujui Kementerian PUPR dan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT). 

"Jadi tarif tolnya kurang lebih Rp14 ribu. Bagi masyarakat yang biasa menggunakan jalan tol tersebut, kenaikan tarif tol yang ada bisa dipahami mengingat nilai investasi yang cukup tinggi yang berdampak langsung pada pembebanan kepada pengguna jalan tol," katanya. 

2. Biaya pembangunan tinggi

ilustrasi proyek tol. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Dirut PT MSJ, Dedi Krisnariawan Sunoto menjelaskan terkait kendala yang dihadapi selama proses pembangunan adalah persoalan pembebasan lahan atau tanah. Selain itu, biaya konstruksi dalam proses pembangunan jalan tol tersebut terbilang cukup besar, sehingga ia berharap agar dipahami pengguna jalan tol mengingat jalan tersebut adalah jalan layang dengan tiga lajur. 

"Saya kasih contoh, harga pembangunan jalan tol per kilometernya adalah hampir Rp600 miliar. Jadi untuk 2,85 KM kurang lebih menghabiskan dana sebesar Rp1,66 Triliun," ungkapnya.

Penetapan tarif Rp14 ribu merupakan hasil dari kajian beberapa aspek, di antaranya pertimbangan kemampuan dan kemauan membayar dari pengguna jalan tol serta pertimbangan pengembalian dana pinjaman yang dilakukan pihak PT MSJ.

Dengan tarif tersebut, pihaknya mengaku akan mengalami defisit terlebih dahulu untuk beberapa tahun ke depan, sambil berharap adanya pertumbuhan lalu lintas mengingat akan adanya bangkitan-bangkitan dampak pembangunan jalan tol baru, yang menyambungkan hingga ke Jakarta melalui Antasari. 

"Jalan tol adalah jalan alternatif bukan jalan utama atau bukan sebaliknya. Alternatif agar lebih cepat dan lebih lancar," jelasnya. 

Baca Juga: Bima Arya: Bogor Makin Keras Tindak Pelanggar PPKM, Langsung Tutup!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya