TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cerita Penjual Oksigen, Rela Buka 24 Jam Demi Selamatkan Nyawa Pasien

Melonjaknya pasien COVID-19 membuat tabung oksigen langka

Ilustrasi pekerja mengisi ulang tabung oksigen di Radix Gas Medical, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)

Bogor, IDN Times – Lonjakan kasus COVID-19 di Bogor, Jawa Barat, mengakibatkan kebutuhan obat-obatan dan tabung oksigen untuk pasien terinfeksi virus corona turut meningkat.

Salah satu penjual oksigen isi ulang di Jalan Raya Bogor, KM 40,7 Pabuaran, Cibinong, Kabupaten Bogor, Didi Ryanto (30) mengaku permintaan oksigen naik drastis. 

Baca Juga: COVID-19 Meroket, Pengusaha Bisa Isi Ulang 200 Tabung Oksigen per Hari

1. Pasien COVID-19 terus bertambah, pasokan oksigen langka

Pembeli membawa tabung oksigen setelah isi ulang di Radix Gas Medical, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (28/6/2021) (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)

Seiring melonjaknya kasus COVID-19 di Kabupaten Bogor, penjual oksigen mengalami peningkatan penjualan. Didi Ryanto mengatakan, sejak minggu lalu oksigen di pasaran produk kesehatan mulai langka, alhasil dia harus menutup toko selama tiga hari. 

Kelangkaan juga terjadi pada pedagang oksigen di beberapa kota lain.

"Sudah mulai langka, saya terpaksa harus cari ke Bekasi, sampai Karawang," kata Didi saat ditemui di tokonya, Selasa (29/6/2021).

Karena kekurangan tabung oksigen, Didi meminjam tabung ke Bekasi, tapi stok tabungnya ada, namun oksigen malah kosong.

"Di Bekasi kosong, abang saya jadinya harus ke Karawang cari pasokan, bawa 160 tabung, yang terisi cuma 25," kata Didi.

2. Buka toko 24 jam karena permintaan tinggi

Ilustrasi tabung oksigen medis. (ANTARA FOTO/Novrian Arbi).

Selain itu, permintaan gas oksigen di tokonya mengalami peningkatan. Tidak jarang keluarga pasien datang ke toko pada malam hari. Sampai akhirnya dia terpaksa membuka toko 24 jam.

“Alhamdulillah kalau yang beli ada aja, setiap malam juga ada yang nanyain, ya sudah saya buka 24 jam,” ungkap Didi.

Peningkatan penjualan dirasakan Didi saat sebelum melonjak kasus COVID-19 hingga saat ini, sebelumnya Didi menjual enam sampai delapan tabung. Namun, pada kasus kelangkaan ini, dirinya mengatakan bahwa satu hari bisa sampai 18 tabung (isi ulang) yang terjual.

“Sebelum langka bisa satu hari bisa enam sampai delapan, pas langka satu hari bisa keluar 18 tabung,” tambah dia.

Didi menambahkan, saat ini pihaknya hanya menerima keperluan medis saja, tidak untuk kebutuhan industri. Menurutnya, jika untuk kebutuhan industri, biasanya menggunakan tabung yang besar. Sementara untuk satu tabung besar itu bisa jadi enam tabung kecil.

“Kalau saya jual yang besar aja serakah itu kan buat satu orang aja, tapi kalo saya ecer saya bisa menyelamatkan enam nyawa,” tegas Didi.

Baca Juga: Anies: Kebutuhan Oksigen Pasien COVID-19 Meningkat hingga 3 Kali Lipat

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya