TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kapal Pelni Jadi Tempat Isoman COVID-19, Menhub: Bisa Sambil Mancing

Pemda yang membutuhkan segera kabari Kemenhub

Kemenhub resmikan kapal PT Pelni untuk digunakan sebagai tempat isolasi pasien COVID-19. (IDN Times/Sachril)

Jakarta, IDN Times - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) meresmikan kapal PT Pelni untuk digunakan sebagai tempat isolasi mandiri (isoman) pasien COVID-19. Kapal ini akan digunakan pemerintah daerah sebagai tempat isolasi terpusat (isoter) penanganan COVID-19.

"Saya senang karena perintah presiden untuk semua K/L (kementerian/lembaga) untuk melaksanakan upaya melakukan penyelesaian atau mencarikan solusi bagi mereka yang terpapar dapat dilaksanakan dengan baik. Di mana kita memberikan upaya prasarana dan sarana kapal terapung di berbagai tempat," ujar Menhub Budi Karya Sumadi, di acara Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Penyelenggaraan Kapal Sebagai Tempat Isolasi Terpusat, Kamis (12/8/2021).

"Kita juga melihat bahwa kapal Pelni yang semula memberikan layanan pergerakan dari satu tempat ke tempat yang lain, sekarang ini lagi tidak ditugaskan. Dan inilah kita ambil kesempatan bahwa kita bisa menolong banyak rakyat Indonesia," tambahnya.

Baca Juga: Kemenhub Dukung Pemkot Makassar Isolasi Pasien COVID-19 di Kapal Pelni

1. Tiap kapal Pelni yang dijadikan kapal isoter memiliki ratusan tempat tidur

Sejumlah pasien COVID-19 tanpa gejala (OTG) mengikuti senam pagi dari atas KM Umsini di Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (8/8/2021). (ANTARA FOTO/Abriawan Abhe)

Budi menjelaskan, kapal Pelni yang digunakan sebagai tempat isoter ini akan dipakai Pemerintah Kota (Pemkot) Medan, Bitung, Sorong, Jayapura, dan Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara. Sebelumnya, kata Budi, Pemkot Makassar sudah menggunakan kapal untuk tempat isoter pasien COVID-19.

Dari peresmian ini, Menhub menambahkan ada 4 kapal baru yang digunakan sebagai lokasi isoter pasien COVID-19.

"Nah kami mengharapkan bahwa apa yang dilakukan ini berjalan dengan baik, dan ini sudah dibuktikan di Makassar, sangat memberikan suatu solusi karena dari tes kemarin yang dilakukan, hampir 80 persen dalam 5 hari tes, sudah dinyatakan negatif," ujarnya.

Berdasarkan data humas Kemenhub, ini kapasitas 4 kapal Pelni yang diresmikan jadi kapal isoter pasien COVID-19

  1. KM. Tatamailau dengan kapasitas 458 bed (448 bed untuk pasien dan 10 bed untuk tenaga kesehatan), yang akan ditempatkan di Pelabuhan Bitung untuk melayani Masyarakat Kota Bitung dan Kabupaten Minahasa Utara
  2. KM. Bukit Raya dengan kapasitas 463 bed (450 bed untuk pasien dan 13 bed untuk tenaga kesehatan), yang akan ditempatkan di Pelabuhan Belawan untuk melayani Masyarakat Kota Medan
  3. KM. Sirimau dengan kapasitas 460 bed (449 bed untuk pasien dan 11 bed untuk tenaga kesehatan), yang akan ditempatkan di Pelabuhan Sorong untuk melayani Masyarakat Kota Sorong
  4. KM. Tidar dengan kapasitas 929 bed (873 bed untuk pasien dan 56 bed untuk tenaga kesehatan), yang akan ditempatkan di Pelabuhan Jayapura untuk melayani Masyarakat Kota Jayapura.

Baca Juga: PPKM Diperpanjang, 4 Kota Ini Akan Punya Tempat Isolasi di Kapal Pelni

2. Budi sebut pasien yang isoman di kapal bisa mancing

Ilustrasi. IDN Times/Daruwaskita

Lebih lanjut, Budi mengatakan, pasien yang menjalani isoman di kapal akan mendapatkan obat-obatan dan perawatan dari tenaga kesehatan. Dengan adanya kapal terapung ini, Budi berharap tidak ada klaster-klaster COVID-19 di masyarakat.

Menhub lalu mengatakan warga yang isoman di kapal terapung ini tidak akan stres.

"Tetapi terpusat dan di pusat kita bisa memenej dengan baik, artinya kita memberikan suatu fasilitas. Ada nakes, ada obat, makanan bergizi, bisa bersosialisasi, bahkan katanya di (kapal terapung) Makassar ada yang mancing. Dan ada satu cerita bahwa 'kami sudah dua tahun tidak berhubungan dengan orang lain. Sekarang kami bisa berkumpul dan kenal dengan saudara-saudara baru'," ungkap Budi.

Baca Juga: 11 Panduan Isolasi Mandiri di Rumah Sekeluarga, Harus Disiplin!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya