TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

PPP Minta Umur Capres-Cawapres 2024 Tak Dipersoalkan

Arsul Sani sebut Joe Biden dan Mahathir juga sudah tua

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (tengah) saat Pilpres 2019. (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)

Jakarta, IDN Times - Partai Gerindra sebelumnya mengatakan, akan mencalonkan kembali Prabowo Subianto dalam Pemilihan Presiden 2024 mendatang. Namun ada yang menyebut, Prabowo yang kini sudah berusia 70 tahun sudah terlalu tua untuk maju lagi sebagai calon presiden (capres) 2024.

Tapi soal umur ini Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani tak sependapat. Dia mengatakan, layak tidaknya seseorang jadi capres tidak dilihat berdasarkan umurnya.

"Kelayakan capres atau cawapres itu tidak dilihat dari umurnya. Sepanjang syarat minimal umur telah terpenuhi, maka seyogyanya tidak perlu kita persoalkan," ujar Arsul Sani saat dihubungi, Minggu (17/10/2021) malam.

Baca Juga: Prabowo Bakal Maju Capres Lagi, Pengamat: Bagusnya Jadi King Maker 

1. Arsul Sani sebut banyak pejabat di luar negeri yang sudah tua

Anggota Komisi III DPR, Arsul Sani (IDN Times/Sachril Agustin)

Wakil Ketua MPR ini mengatakan, seorang capres yang terpenting harus sehat secara jasmani dan rohani. Usia, sambungnya, tidak perlu dipermasalahkan bila hasil pemeriksaan kesehatan capres atau cawapres tersebut baik.

"Apalagi banyak kepala negara atau pemerintahan lain justru terpilih di umur yang sudah tua. Tengoklah Joe Biden (Presiden Amerika Serikat usia 78 tahun), Mahathir (mantan Perdana Menteri Malaysia usia 96 tahun), kemudian mereka yang menjadi PM Jepang," dia menambahkan.

Baca Juga: Prabowo Ultah ke-70, Ucapan Selamat dan Doa Mengalir di Medsos  

2. Prabowo dinilai lebih bagus jadi king maker

Prabowo Subianto. twitter/prabowo

Sebelumnya, Menteri Pertahanan yang juga Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, genap berumur 70 tahun pada 17 Oktober 2021.

Soal umur ini, pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin mengatakan, "bagi Partai Gerindra bukan soal tua atau ketuaan. Bagi mereka selama tak dilarang dalam UU, maka Prabowo akan tetap tancap gas dan maju," kata Ujang saat dihubungi, Minggu (17/10/2021) malam.

Pada Pilpres 2024, kata Ujang, tidak ada petahana atau incumbent. Karena itu, Prabowo dinilai akan maju lagi sebagai capres meski sudah tiga kali kalah di Pilpres.

Namun, Ujang menyarankan agar Prabowo tidak lagi maju sebagai capres 2024. Sebab, Prabowo sudah tua.

"Bagusnya sih (Prabowo) jadi king maker. Beri kesempatan pada yang muda agar bisa nyapres. Tapi itu tak mungkin, Prabowo kelihatannya akan maju, walau apa pun yang terjadi," ucap Ujang.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya