TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Satgas Ungkap 2 Alasan Angka Testing COVID-19 Turun

Sebaiknya kita melihat data testing ini mingguan

Juru Bicara Satgas COVID-19, Wiku Adisasmito di Kantor Presiden, Jakarta (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Jakarta, IDN Times - Satgas COVID-19 angkat bicara mengenai pemeriksaan (testing) COVID-19 yang menurun sejak beberapa hari terakhir. Jubir Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan, angka testing yang menurun dikarenakan muncul varian Delta.

"Jadi tantangan terkait testing, ini erat hubungannya dengan jumlah penambahan kasus konstan, di mana rata-rata penambahan kasus harian di atas 10 ribu dalam satu bulan terakhir, serta kemunculan varian Delta yang telah mencapai 661 kasus di Pulau Jawa-Bali saat ini," ujar Wiku, saat konferensi pers, Kamis (22/7/2021).

Baca Juga: Menko Airlangga Ungkap Alasan Turunnya Jumlah Testing COVID Indonesia 

1. Wiku sebut varian Delta memengaruhi faskes untuk pemeriksaan sampel testing

Ilustrasi Swab Test (ANTARA FOTO/Moch Asim)

Wiku menjelaskan COVID-19 varian Delta mudah menular. Karena ada varian Delta ini, lanjutnya, fasilitas kesehatan yang digunakan untuk memeriksa sampel testing menjadi terdampak.

"Karakteristik varian Delta yang mudah menular, memberikan tekanan yang cukup besar pada fasilitas penyedia layanan kesehatan serta laboratorium, serta berbagai unsur lainnya, sehingga menimbulkan potensi keterlambatan pencatatan," ungkapnya.

Wiku mengatakan pemerintah mengedepankan prinsip prioritas dalam melakukan testing, yakni mendahulukan orang-orang yang suspek dan kontak erat. Hal ini dilakukan untuk menurunkan angka positivity rate.

"Hal ini bertujuan untuk menurunkan angka positivity rate nasional yang sampai minggu ke-3 Juli, mencapai 28,27 persen. Baik metode PCR, rapid test antigen dioptimalkan dalam kondisi ini," katanya.

Baca Juga: Pemerintah Akui Capaian Testing 3 Hari Terakhir Masih Rendah

2. Wiku ingin masyarakat melihat hasil testing per pekan

Ilustrasi Tes Usap/PCR Test. IDN Times/Hana Adi Perdana

Per 3 Juli 2022, Wiku mengatakan, Indonesia telah mencapai empat kali dari standar testing yang ditargetkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Dia ingin agar semua pihak melihat hasil testing COVID-19 per seminggu sekali.

"Pada prinsipnya untuk bisa melihat gambaran kondisi secara menyeluruh, sebaiknya kita melihat data testing ini mingguan, sesuai dengan rekomendasi WHO. Karena jika dilihat secara harian akan sangat dinamis naik turunnya," kata dia.

Wiku mengatakan pemerintah pusat berkomitmen mendukung pemerintah daerah untuk mencapai target 3T (testing, tracing, treatment). Dia mengatakan kerja sama setiap daerah dibutuhkan untuk mencapai target yang diinginkan.

"Harus ada kerja sama setiap daerah untuk mencapai rasio target testing yang spesifik di tiap daerah berdasarkan positivity rate masing-masing kabupaten/kota," kata dia.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya