TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dudung Abdurachman Dikukuhkan Jadi Guru Besar STHM

Dudung Abdurachman sandang gelar profesor

Pelantikan Dudung Abdurachman sebagai Guru Besar STHM. (IDN Times/Sandy Firdaus)

Jakarta, IDN Times - Jenderal TNI Dudung Abdurachman resmi menyandang status baru. Dia dikukuhkan menjadi Guru Besar Tetap di Sekolah Tinggi Hukum Militer (STHM). Proses pengukuhan ini berlangsung di Balai Kartini, Jakarta, Selasa (7/11/2023).

Pengukuhan Dudung sebagai guru besar atau profesor ini merupakan tindak lanjut dari Surat Keputusan (SK) Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim, 27 Oktober 2023. Surat ini juga jadi dasar pengukuhan Dudung.

Baca Juga: Diisukan Bakal Jadi Kepala BIN, Jenderal Dudung: Saya Mau Bertani Saja

Baca Juga: Jokowi Lantik Letjen Agus Subiyanto Jadi KSAD Pengganti Dudung

1. Dipimpin langsung A.M Hendropriyono

Pelantikan Dudung Abdurachman sebagai Guru Besar STHM. (IDN Times/Sandy Firdaus)

Pengukuhan Dudung ini dipimpin langsung oleh Ketua Senat Dewan Guru Besar STHM, Jenderal TNI (Purn) Prof. A.M. Hendropriyono. Turut hadir juga guru besar STHM lainnya seperti Prof Gayus Lumbuun dan Prof Hikmahanto Juwana.

"Saya berterima kasih kepada Dewa Senat yang mengukuhkan saya dan tentunya berterima kasih kepada seluruh jajaran TNI Angkatan Darat yang telah berkontribusi dalam rangka menguatkan kepemimpinan saya di Angkatan Darat," ujar Dudung selepas pengukuhan.

Baca Juga: MKMK Nyatakan Enam Hakim Konstitusi Bersalah, Kena Sanksi Teguran

2. Hubungan antara gelar militer dan nonmiliter

Pelantikan Dudung Abdurachman sebagai Guru Besar STHM. (IDN Times/Sandy Firdaus)

Lebih lanjut, mengenai gelar profesor dan status guru besar yang dia sandang sekarang, hal itu dinilai Dudung jadi bukti pentingnya keterhubungan antara disiplin militer dan nonmiliter. Selain ilmu militer, Dudung sadar ada ilmu lain yang harus dikuasai.

"Kalau ilmunya militer itu kan ilmu katon, ilmu yang kelihatan betul. Tapi kalau ilmu sipil itu bagaimana kita berinteraksi, memahami masyarakat bahkan memahami lingkungan sehingga nantinya pada saat mengambil keputusan kita tidak serta merta dengan kekuatan-kekuatan militer itu sendiri," kata Dudung.

Baca Juga: KPK: Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Wamenkumham Tak Cuma Satu

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya