TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

391 Warga Sumbar yang Bergabung NII Cabut Bai'at dan Kembali ke NKRI

Densus 88 Antiteror beri tenggat waktu hingga 20 Mei

Perwakilan dari jaringan anggota Negara Islam Indonesia (NII) memegang bendera Merah Putih ketika pembacaan sumpah saat acara cabut baiat massal mantan anggota Negara Islam Indonesia di Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, Rabu (27/4/2022). (ANTARA FOTO/Muhammad Arif Pribadi)

Jakarta, IDN Times - Sebanyak 391 orang yang sebelumnya tergabung dalam Negara Islam Indonesia (NII) mencabut bai'at dan mengucap ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Proses sakral itu dilakukan di kantor Bupati Dharmasraya. Mereka yang mengucap ikrar setia kepada NKRI berasal dari dua kecamatan, yaitu Kecamatan Pulau Punjung dan Kecamatan Timpeh. 

Upacara janji setia kepada NKRI itu disaksikan Gubernur Sumatra Barat, Mahyeldi Ansharullah, kapolda, kepala Densus 88 Antiteror dan Bupati Dharmasraya. Menurut Kepala Densus 88 Antiteror, Irjen (Pol) Marthinus Hukom, ini merupakan jumlah terbesar pengikut NII yang beralih dan kembali meneguhkan ikrar pada NKRI. 

"Ini untuk kali pertama, kami bersama saudara-saudara dalam jumlah yang besar. Ini merupakan jumlah paling besar (mengucapkan ikrar kepada NKRI) yang dilakukan," ungkap Marthinus dalam keterangan tertulis, dilansir kantor berita ANTARA, Kamis, 28 April 2022. 

Ia juga mengucap syukur karena momen tersebut terjadi di bulan Ramadan. Marthinus turut mengapresiasi Gubernur Sumbar yang mengeluarkan kebijakan dalam menyikapi terorisme, radikalisme, dan intoleransi dalam beberapa waktu terakhir. 

Marthinus mengatakan kehadiran Pemprov Sumbar tidak saja sebagai penegak hukum, tetapi juga sebagai bagian dari anak bangsa untuk merangkul warga lainnya yang masih bergabung di dalam NII.

"Pemerintah melakukan pendekatan kepada saudara-saudara kita yang melakukan penyimpangan dan memahami sesuatu yang salah. Kami ingin duduk bersama merangkul dengan penuh kasih sayang," tutur dia. 

Marthinus menambahkan dengan duduk bersama, aktivitas penangkapan menjadi tidak lebih penting. Lalu, bagaimana cara NII membujuk warga di Kabupaten Dharmasraya agar mau bergabung kembali ke NKRI?

Baca Juga: Identitas dan Peran 5 Tersangka Teroris NII yang Ditangkap Densus 88

1. NII merekrut anggota dengan menggunakan modus pengajian dari rumah ke rumah

Seorang anggota jaringan Negara Islam Indonesia (NII) mengikatkan bendera Merah Putih ke kepala anaknya saat mengikuti acara cabut baiat massal mantan anggota Negara Islam Indonesia di Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, Rabu (27/4/2022). (ANTARA FOTO/Muhammad Arif Pribadi)

Menurut pengakuan mantan anggota NII bernama Suparman, modus perekrutan dilakukan dari rumah ke rumah dengan kedok pengajian. Lantaran merasa bakal mendapat ilmu agama, ia pun mengajak seluruh anggota keluarga untuk mendaftar. 

Setelah setahun bergabung NII, pelan-pelan Suparman dan keluarganya diberi doktrin untuk membangkang terhadap negara dan Pancasila. Lantaran merasa ragu, Suparman akhirnya memutuskan ke luar dari NII. 

Ia semakin kuat ke luar NII lantaran warga Pulau Punjung itu mengaku didatangi seseorang. Ternyata orang tersebut ditetapkan sebagai tersangka kasus terorisme oleh tim Densus 88 Antiteror. 

2. Kapolda Sumbar imbau anggota NII lainnya ikut ucapkan janji setia NKRI paling lambat 20 Mei

Petugas memasang bendera merah putih dalam rangka menyambut Hari Kemerdekaan RI yang ke 75 pada 17 Agustus 2020 mendatang (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)

Sementara, Kapolda Sumatra Barat, Irjen (Pol) Teddy Minahasa mengimbau kepada anggota NII lainnya agar mencabut bai'at, dan kembali menyampaikan ikrar kepada NKRI. Paling lambat pencabutan itu dilakukan pada 20 Mei 2022, bertepatan dengan hari Kebangkitan Nasional. 

"Yang sudah terekspos sejumlah 1.125 orang, semuanya harus cabut bai'at paling lambat pada 20 Mei. Kalau masih ada yang tidak cabut bai'at, maka saya akan lakukan penegakan hukum yang sekeras-kerasnya," ungkap Teddy, kepada media. 

Diketahui dari 1.125 anggota NII di Provinsi Sumbar, sebanyak 833 orang tinggal di Kabupaten Dharmasraya dan sisanya di Kabupaten Tanah Datar. 

Baca Juga: Bareskrim: 16 Teroris di Sumbar Anggota NII Aktif Merekrut Anak-anak 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya