Bantah Isu Kakak Asuh, Pengacara: Karier Sambo Moncer karena Kinerja
Kakak asuh disebut tetap berusaha melindungi Ferdy Sambo
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pengacara Ferdy Sambo, Arman Hanis membantah isu adanya 'kakak asuh' yang disebut-sebut berusaha melindungi kliennya agar tak dijadikan tersangka pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J. 'Kakak asuh' ini disebut juga sejak awal membantu karier Sambo sehingga ia bisa meraih pangkat jenderal bintang dua dalam usia yang relatif muda.
Sosok 'kakak asuh' yang dirujuk berjumlah lebih dari satu orang. Mereka bisa masih aktif di instansi Bhayangkara. Namun, ada juga yang sudah pensiun.
"Kami tim kuasa hukum membantah hal tersebut karena tidak jelas apa dan siapa yang dimaksud dengan kakak asuh. Terhadap penilaian kenaikan pangkat klien kami yang lebih cepat, menurut kami pasti hal itu sudah dipertimbangkan dengan baik dan matang oleh pimpinan Polri," ujar Arman kepada IDN Times melalui pesan pendek pada Kamis, (22/9/2022).
Pimpinan Polri, kata Arman, pasti ikut melihat prestasi dan kinerja yang telah ditunjukkan oleh Sambo selama mengabdi di instansi kepolisian. "Sehingga, kami melihat pernyataan tersebut sangat asumtif dan tanpa dasar. Kami persilakan pihak yang menyatakan hal tersebut untuk membuktikan pernyataannya," kata dia lagi.
Arman dan tim kuasa hukumnya menyesalkan karena sebelum kasus kliennya bergulir di ruang sidang, sudah ada sejumlah pihak yang berusaha melakukan penghakiman. "Klien kami tidak akan memberikan tanggapan lebih lanjut karena tak berhubungan dengan perkara yang sedang kami tangani," ujarnya.
Lalu, siapa yang dimaksud dengan 'kakak asuh' dan apa perannya untuk bisa cawe-cawe dalam perkara kematian Brigadir J?
Baca Juga: Siasat Ferdy Sambo: Ulur Waktu untuk Matangkan Strategi
Baca Juga: Guru Besar: Kakak Asuh Sambo Diduga Dekati Hakim Jelang Sidang
1. Ferdy Sambo gunakan jejaring 'kakak asuh' untuk dapat keringanan hukuman
Pernyataan terkait adanya bantuan dari 'kakak asuh' dalam perkara Sambo kali pertama dilontarkan oleh Guru Besar Politik dan Keamanan Universitas Padjajaran (UNPAD), Muradi. Sosok 'kakak asuh' yang dimaksud Muradi adalah tradisi, di mana terjalin kedekatan antara Sambo dengan perwira aktif di kepolisian dan sudah berstatus purnawirawan. 'Kakak asuh' tersebut adalah pihak yang membantu memuluskan karier Sambo hingga menjadi Kadiv Propam dan memiliki pangkat jenderal bintang dua.
Muradi menambahkan, 'kakak asuh' yang dekat dengan Sambo juga memiliki posisi yang strategis di kepolisian.
"Ini yang sudah saya ingatkan sejak awal Ferdy Sambo ditetapkan sebagai tersangka, karena ada karakter yang ingin mengurangi total sangkaan hukuman mati dari yang bersangkutan," ujar Muradi kepada IDN Times melalui telepon, Rabu 21 September 2022.
"Maka, saya katakan agar kita sama-sama mengawal proses persidangan. Karena 'kakak asuh' ini akan berperan membangun persepsi publik bahwa FS innocent. Ini akan mempengaruhi perspektif hakim dan jaksa," tutur dia lagi.
Muradi mengatakan, peran 'kakak asuh' Ferdy Sambo sudah terlihat sejak awal ia ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Mako Brimob.
Baca Juga: Pakar Pidana Ungkap Strategi Ferdy Sambo Agar Lolos dari Hukuman Mati