TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bantah KIB Jadi Sekoci Ganjar di Pemilu 2024, PPP: Kami Hormati Golkar

KIB klaim belum putuskan capres yang bakal diusung

Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto (tengah) ketika bertemu dengan Ketum PPP Suharso Monoarfa (pojok kiri) dan Ketum PAN Zulkifli Hasan (pojok kanan) pada 12 Mei 2022 di rumah dinas Airlangga. (www.instagram.com/@airlanggahartarto_official)

Jakarta, IDN Times - Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Achmad Baidowi, membantah kabar Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dibentuk sebagai sekoci bagi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menuju Pilpres 2024. Persepsi itu muncul karena pada awal pembentukan KIB belum mengumumkan capres yang bakal diusung. Hingga kini, masing-masing partai baru menunjuk perwakilan untuk membahas program apa saja yang perlu dihadapi. 

Pria yang akrab disapa Awik itu menuding persepsi itu keliru. "(Persepsi) itu kata siapa? Kalau gak salah yang ngomong kan Said Didu (Sekretaris Menteri BUMN periode 2005-2010)? Konfirmasi aja ke dia," ungkap Awik ketika berbicara di dalam diskusi virtual MNC Trijaya FM yang dikutip dari YouTube, Sabtu (4/6/2022). 

Ia menjelaskan hingga kini koalisi yang terdiri dari PPP, PAN dan Golkar itu belum bulat memutuskan siapa yang bakal diusung menjadi capres untuk Pemilu 2024. Awik juga membantah KIB dibentuk sebagai sekoci bagi Ganjar seandainya ia tak diusung PDI Perjuangan sebagai capres pada pemilu 2024. 

"Toh, kami juga menghormati Partai Golkar yang ingin mengajukan ketua umumnya yaitu Pak Airlangga Hartarto (untuk jadi capres 2024). Tentu PAN dan PPP juga punya usulan. Nanti, itu akan kami bahas dalam pertemuan-pertemuan berikutnya," kata dia. 

Awik menambahkan pada hari ini, ketiga parpol itu baru mendeklarasikan secara resmi dibentuknya KIB. "Apalagi kemudian didefinisikan sebagai sekoci. Itu terlalu jauh. Saya kira isu itu dibentuk oleh pihak yang tak bertanggung jawab," ujarnya. 

Lalu, apa kriteria capres yang akan diajukan dari PPP?

Baca Juga: Golkar, PPP dan PAN Bentuk Koalisi Atas Arahan Jokowi? Ini Kata Istana

1. PPP terbuka bila capres tak berasal dari partai politik

Wakil Sekjen DPP PPP, Achmad Baidowi ditemui di kawasan Jakarta Pusat pada Sabtu (23/11) dalam diskusi bertajuk "Efek Milenial Di Lingkaran Istana" (IDN Times/Margith Juita Damanik)

Lebih lanjut, dalam diskusi itu, Awik menjelaskan, PPP tidak pernah mendikotomikan capres yang mereka usulkan harus berasal dari partai politik. Yang terpenting, ia memiliki rekam jejak yang jelas dan berintegritas. 

"Yang terakhir, sosok capres ini harus memiliki sikap keberpihakan kepada rakyat," kata dia. 

Apakah ini berarti capres dengan latar belakang Badan Usaha Milik Negara (BUMN) masuk bidikan PPP? Awik hanya tertawa dan tak bersedia mengonfirmasi. "Pokoknya kami tak membatasi harus dari parpol," ujarnya. 

2. Partai Golkar klaim solid bakal ajukan Airlangga sebagai capres pada pemilu 2024

Anggota Komisi I DPR RI Dave Laksono (IDN Times/Fitang Budhi Adhitia)

Sementara, Ketua DPP Partai Golkar, Dave Laksono, mengklaim partai dengan lambang pohon beringin itu hingga saat ini solid untuk tetap mengusung Airlangga sebagai capres pada pemilu 2024. Ia mengakui elektabilitas Airlangga belum terdongkrak, meski baliho Airlangga sudah banyak terpampang di sejumlah daerah. 

"Kan masih ada cukup waktu sekitar 20 bulan sebelum pemilu. Intensitas pertemuan Pak Airlangga dengan rakyat kan baru meningkat beberapa bulan terakhir saja, karena sebelumnya Beliau fokus dalam penanganan COVID-19," ungkap Dave dalam diskusi yang sama. 

Ia pun menyadari posisi tiga besar di sejumlah lembaga survei telah dikenal publik sejak lama. Mulai dari Prabowo Subianto yang telah tiga kali maju sebagai capres dalam pemilu, hingga Ganjar Pranowo yang sudah aktif menggunakan media sosial. 

"Diharapkan kami bisa mengejar di ujung. Seperti pembalap MotoGP Valentino Rossi dengan main di tikungan," tutur Dave. 

Baca Juga: Mega-Puan Kompak Absen di Pernikahan Adik Jokowi, karena Ada Ganjar?

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya