Bertugas di Akmil, Pati TNI Ini Malah Ikut Dikaitkan Cekcok di Bandara
Brigjen Zamroni yang ikut cekcok kini bertugas di BIN
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Insiden cekcok di Bandara Soekarno-Hatta antara anggota komisi III DPR, Arteria Dahlan dengan perempuan bernama Anggiat Rindu Pasaribu ikut menyeret perwira tinggi TNI yang sedang bertugas di Akademi Militer Magelang. Ia adalah Brigjen TNI Muhammad Zamroni dan kini sedang menjabat Widya Iswara Akmil.
Media keliru memberitakannya dan mengaitkan dengan perwira tinggi TNI lainnya yang ikut berada di Bandara Soetta. Hal tersebut lantaran mantan ajudan Wakil Presiden Boediono itu memiliki nama yang sama dengan perwira tinggi yang terlibat cekcok.
Padahal, identitas jenderal yang terlibat cekcok di terminal 2E Bandara Soetta adalah Brigjen Moch Zamroni. Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi mengaku pada Minggu malam, 21 November 2021 lalu dihubungi oleh Zamroni agar dibantu dimediasi urusan cekcok dengan Arteria.
Kepada media, Prasetio berkisah Zamroni memperkenalkan dirinya sebagai mantan Komandan Distrik Militer (Dandim) 0501/BS Jakarta Pusat. Kini, ia bertugas sebagai Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan BIN.
Sementara, Zamroni yang berada di Magelang tak pernah bertugas menjadi Dandim di area Jakpus. Kesamaan nama dan pangkat itu menyebabkan ia ikut dibawa-bawa dalam perkara yang terjadi di Bandara Soetta.
"Pada kejadian itu, Brigjen TNI Muhammad Zamroni, S.IP dan istri tidak terlibat dan tidak berada di Bandara Soetta," ujar Kepala Penerangan Humas Akmil, Letkol Arm Kukuh Dwi Antono dalam keterangan tertulis pada Rabu, (24/11/2021).
Kukuh juga menegaskan Zamroni saat ini bertugas di Magelang bukan di Jakarta. Lalu, bagaimana kelanjutan perkara yang menyeret Pati TNI itu?
Baca Juga: Respons Kasus Arteria, Andika Utus Danpuspom TNI ke Polres Soetta
Baca Juga: Soal Mobil TNI yang Dipakai Jemput Anggiat, Ini Kata Panglima Andika
1. Panglima Jenderal Andika Perkasa kirim Danpuspom ke Polresta Bandara Soetta
Sementara, ketika ditanyakan, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengaku masih menelusuri soal pemakaian kendaraan dinas militer untuk kepentingan pribadi. Sebab, Anggiat dijemput dengan menggunakan mobil dinas militer bernomor polisi 75194-03. Mobil militer itu ternyata merupakan kendaraan dinas TNI Angkatan Darat Kodam Jaya.
Belakangan, terkuak mobil dinas militer itu milik Kodam Jaya. Diduga penggunaannya karena dipinjam oleh Brigjen TNI Moch Zamroni. Sebab, sebelumnya, Zamroni pernah menjabat sebagai Asisten Operasi Kepala Staf Daerah Militer Jakarta. Ia bertugas di Kodam Jaya.
Andika mengaku tidak ingin terburu-buru mengambil keputusan. "Ya itu tadi, yang penting kami ingin mendapatkan dulu laporannya. Karena, saya tidak ingin melakukan penyidikan tanpa adanya laporan. Jadi, diawali dengan itu dulu. Kalau ada laporan baru akan kami tindaklanjuti," ujar Andika ketika berkunjung ke kediaman dinas Ketua DPD La Nyalla Mattalitti di Kuningan, Jakarta Selatan pada hari ini.
Editor’s picks
Mantan Kepala Staf TNI AD itu pun mengakui telah mengirimkan Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom) TNI Laksamana Muda Nazali Lempo mendatangi Polresta Bandara Soetta. Andika menjelaskan, Danpuspom TNI datang ke Polresta Bandara Soetta untuk merespons masalah Arteria Dahlan dengan Anggiat Pasaribu.
Baca Juga: Analis Militer: Mobil Dinas TNI Tak Boleh Digunakan di Luar Penugasan