TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Besok! KSAL Yudo Margono Bakal Jalani Fit and Proper Test di DPR

Yudo gantikan Andika Perkasa sebagai calon Panglima TNI

Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono saat meninjau pasukan yang akan mengikuti latihan operasi amfibi di Pelabuhan Tanjung Priok, Jumat (22/10/2021). (ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah)

Jakarta, IDN Times - Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL), Laksamana Yudo Margono bakal menjalani uji kepatutan dan kelayakan sebagai calon tunggal Panglima TNI pada Jumat, (2/12/2022). Proses uji kepatutan dimulai sejak pukul 10:00 WIB dengan proses verifikasi administrasi. 

"Lalu, tahapan selanjutnya dilanjutkan dengan uji kepatutan dan kelayakannya pada pukul 13:30 WIB," ujar Wakil Ketua Komisi I, Abdul Kharis Almasyhari kepada IDN Times melalui pesan pendek pada Kamis, (1/12/2022). 

Keputusan ini, kata Kharis diambil dalam rapat internal komisi I pada siang tadi. Hal ini sekaligus menepis persepsi publik yang menyebut ada upaya untuk menunda-nunda Yudo menjadi Panglima TNI. Persepsi itu terbentuk lantaran penyerahan surat presiden yang semula disampaikan ke DPR pada 23 November 2022 lalu digeser 28 November 2022. 

Namun, Ketua DPR, Puan Maharani menepis persepsi ada upaya untuk mengganti isi surpres dan mencalonkan sosok lain.

"Pergantian atau wacana merubah nama (di dalam surpres) yang sudah ada minggu lalu, kemudian diganti minggu ini, tidak benar sama sekali. Karena sempat ada spekulasi surat sudah dikirim lalu diambil kembali, karena ada pernyataan jangan-jangan ada pergantian nama yang diusulkan oleh Presiden. Hal itu tidak ada sama sekali," ungkap Puan pada Senin sore lalu. 

Ia menegaskan sejak awal nama di dalam surpres yang diajukan oleh Presiden Joko "Jokowi" Widodo adalah Laksamana Yudo Margono. Lalu, apa saja kira-kira yang akan digali dari Yudo saat uji kepatutan dan kelayakan pada Jumat esok?

Baca Juga: Profil Yudo Margono: Anak Petani yang Terpilih Jadi Panglima TNI

Baca Juga: Puan: Sejak Awal Jokowi Pilih KSAL Yudo Margono Jadi Panglima TNI

1. Netralitas prajurit TNI di tahun politik akan jadi salah satu isu yang digali dari Yudo

Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL), Laksamana Yudo Margono ketika memimpin TNI AL latihan militer bersama di Super Garuda Shield 2022. (Dokumentasi Dispenal)

Sementara, anggota komisi I DPR, TB Hasanuddin mengatakan bakal ada lima isu yang akan ditanyakan kepada Yudo dalam uji kelayakan nantinya. Di antaranya soal komitmen netralitas TNI hadapi tahun politik, penekanan disiplin prajurit, pendidikan dan pelatihan prajurit hingga lanjutkan rencana strategis Minimum Essential Force (MEF).

"Dan terakhir Panglima TNI harus mampu tekankan kesejahteraan prajurit. Kira-kira lima item itulah yang digali," ungkap Hasanuddin kepada media pada 28 November 2022 lalu.

Ia mengatakan hasil uji kelayakan itu nantinya akan diserahkan ke pimpinan DPR. Kemudian, DPR akan menggelar rapat paripurna sebagai persetujuan atau tidaknya penunjukan Yudo Margono sebagai calon Panglima TNI.

"Rapur (rapat paripurna) selesai dan dikembalikan ke presiden nama yang disepakati jadi Panglima," tutur dia lagi. 

2. Connie yakin dua kecelakaan alutsista tak jadi penghambat Yudo saat fit and proper test

Pengamat bidang militer dan hankam dari Universitas Indonesia, Connie Rahakundini Bakrie ketika berbicara di program "Ngobrol Seru" (Tangkapan layar YouTube IDN Times)

Sementara, di media sosial, sempat muncul bertebaran narasi yang menyebut bila Yudo yang dipilih menjadi calon tunggal Panglima TNI, maka ia memiliki beban berat. Lantaran, dua kecelakaan alutsista terjadi saat ia menjabat KSAL. Dua kecelakaan itu yakni tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 yang menewaskan 53 anggota TNI AL dan pesawat latih G-36 Bonanza T-2503 yang menyebabkan dua prajurit gugur. 

Menurut analis militer dari Universitas Jenderal Ahmad Yani, Connie Rahakundini Bakrie, dua kecelakaan alutsista itu tidak akan menjadi catatan anggota komisi I DPR saat menggelar uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) nanti. Rencananya, uji kepatutan dan kelayakan itu bakal digelar pada Jumat, (2/12/2022). 

"Enggak, gak akan (jadi catatan). Kan sejak kejadian itu sudah banyak proses yang dijalankan dan sudah terbukti peristiwa tersebut bukan tanggung jawab Pak Yudo," ujar Connie kepada IDN Times melalui telepon pada Selasa, (29/11/2022).

Ia menambahkan narasi yang tersebar di media sosial dan kembali mengungkit dua peristiwa kecelakaan alutsista itu adalah usaha dari orang-orang yang frustasi. Mereka ingin menggolkan Dudung sebagai calon tunggal Panglima TNI. 

Di sisi lain, kata Connie, Presiden Jokowi ingin meninggalkan warisan baik di akhir masa kepemimpinannya. Warisan tersebut yakni mewujudkan poros maritim dunia dan nawacita. 

"Beliau kan selalu bilang sudah waktunya kita tak lagi memunggungi laut," katanya lagi. 

Baca Juga: Analis Militer: Dudung Tak Dipilih Jadi Panglima karena Langgar Tugas

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya