TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

BNPB Beri Uang Sewa Hunian Warga Terdampak Erupsi Gunung Semeru

Nominalnya per bulan Rp500 ribu selama enam bulan

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kedua kiri) meninjau rumah yang terendam abu vulkanik dari guguran lahar panas Gunung Semeru di Desa Sumber Wuluh, Lumajang, Jawa Timur, Minggu (5/12/2021). (ANTARA FOTO/Umarul Faruq)

Jakarta, IDN Times - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan memberikan dana tunggu kepada warga di Lumajang dan Malang, Jawa Timur, yang rumahnya rusak akibat terdampak erupsi Gunung Semeru. Besaran dana tunggu yang bakal diberikan mencapai Rp500 ribu per bulan. 

"Jadi, ini sebenarnya dana yang bisa digunakan oleh masyarakat untuk menyewa hunian dulu sementara selama enam bulan. Tentunya, juklak (petunjuk pelaksanaan) dan juknis (petunjuk teknis) nya sudah ada. Nanti, akan kami laksanakan kepada pimpinan daerah, terutama kepala desa yang memiliki informasi lebih lengkap terkait kondisi masyarakat di desanya," ungkap Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangan tertulis, Senin (6/12/2021). 

Sementara, berdasarkan data BNPB per hari ini, jumlah rumah terdampak langsung erupsi Semeru mencapai 2.970 unit. Selain itu, ada pula fasilitas pendidikan yang terdampak langsung erupsi mencapai 38 unit, dan jembatan yang putus satu unit yakni Gladak Perak. 

Lalu, apakah ada jumlah korban meninggal dunia lainnya yang berhasil ditemukan petugas gabungan?

Baca Juga: 10 Potret Dampak Erupsi Semeru yang Akibatkan 13 Warga Meninggal

1. Jumlah korban meninggal dunia bertambah jadi 15 warga, dan 27 lainnya masih hilang

Tim SAR gabungan mengevakuasi jenazah korban akibat tertimbun material guguran awan panas Gunung Semeru di Desa Sumber Wuluh, Lumajang, Jawa Timur, Minggu (5/12/2021). (ANTARA FOTO/Zabur Karuru)

Data yang diterima Abdul pada hari ini, jumlah korban meninggal dunia bertambah satu lagi. Maka, total sementara jumlah warga yang ditemukan wafat mencapai 15 orang. Selain itu, masih ada 27 orang lainnya yang belum ditemukan. 

"Namun, kami masih melakukan pengecekan dan validasi data untuk memastikan status korban tersebut," kata dia. 

Memasuki hari ketiga, petugas gabungan masih menggelar operasi pencarian dan pertolongan terhadap kemungkinan warga yang menjadi korban awan panas dari erupsi Semeru pada 4 Desember 2021. Sedangkan, total warga yang terdampak langsung erupsi mencapai 5.205 jiwa. Sebanyak 1.707 jiwa di antaranya mengungsi sementara ke tempat lain yang lebih aman. 

Sementara, sebaran pengungsi sebagai berikut; Kecamatan Pronojiwo terdapat 9 titik pos pengungsian. Pos pengungsian berada di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Supiturang 04, Masjid Baitul Jadid Dusun Supiturang, SDN Oro Oro Ombo 3, SDN Oro Oro Ombo 2, Masjid Pemukiman Dusun, Kampung Renteng (Desa Oro Ombo), Balai Desa Oro Oro Ombo, Balai Desa Sumberurip, SDN Sumberurip 2 serta beberapa rumah kerabat di sekitar Dusun Kampung Renteng dan Dusun Sumberbulus di Desa Oro Oro Ombo.

Sedangkan, sebaran pos pengungsian di Kecamatan Candiro berada di 6 titik pos pengungsian, yakni Balai Desa Sumberwuluh, Balai Desa Penanggal, Balai Desa Sumbermujur, Dusun Kampung Renteng (Desa Sumberwuluh), Dusun Kajarkuning (Desa Sumberwuluh), Kantor Camat Candipuro.

Sebaran pos pengungsi di Kecamatan Pasirian sebanyak empat titik yaitu Balai Desa Condro, Balai Desa Pasirian, Masjid Baiturahman Pasirian dan Masjid Nurul Huda Alon Pasirian.

2. BNPB kirimkan bantuan logistik senilai Rp1,1 miliar untuk ringankan korban

Relawan mengamati kepulan asap yang berasal dari material guguran awan panas Gunung Semeru di Desa Sumber Wuluh, Lumajang, Jawa Timur, Minggu (5/12/2021). (ANTARA FOTO/Zabur Karuru)

Berdasarkan data yang dihimpun BNPB, total logistik awal yang dikirimkan ke Lumajang senilai Rp1,1 miliar. Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, memerintahkan agar logistik tersebut dikirimkan sejak Sabtu atau saat erupsi terjadi. Dia ingin warga yang terdampak erupsi Gunung Semeru bisa langsung ditangani. 

 "Adapun bantuan yang diberikan antara lain makanan siap saji sebanyak 1.374 paket, lauk pauk 1.377 paket, selimut 2.000 lembar, matras 900 lembar, masker KF 94 20.000 lembar, dan 2 unit tenda pengungsi," kata Suharyanto dalam keterangan tertulis, Minggu, 5 Desember 2021. 

Bantuan juga dikirimkan Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur. Rincian bantuan yang dikirimkan terdiri dari lauk pauk 60 paket, tambah gizi 60 paket, selimut 200 buah, paket untuk keluarga dan anak 20 buah, perlengkapan anak-anak 20 paket, 300 paket sembako, 20 lembar terpal, 10 lembar kantong jenazah, 10 ribu lembar masker kain, 10 ribu lembar masker medis, 2.000 lembar masker KF 94, perlengkapan bayi, 1.000 buah karung, 500 kilogram beras, dan 50 dus mi instan. 

Dinas Kesehatan dan Pusat Krisis Kesehatan Provinsi Jatim juga mengirimkan berbagai peralatan kesehatan untuk mendukung kinerja tenaga medis yang diterjunkan, untuk mengobati warga yang terdampak erupsi Semeru. 

Sementara, untuk memenuhi kebutuhan makan warga, dinas sosial sudah membuka dapur umum di Lapangan Kamar Kajang.

Baca Juga: Khofifah: Ada Early Warning Semeru Tapi Tak Terduga Sebesar Ini

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya