Bowo Sidik Sebut Nusron Wahid yang Minta Siapkan Amplop Serangan Fajar
"Saya diminta oleh partai untuk menyiapkan 400 ribu amplop"
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Anggota DPR dari Komisi VI, Bowo Sidik Pangarso yang semula tidak bersedia memberikan komentar usai menjalani pemeriksaan, tiba-tiba pada Selasa (9/4) membuat keterangan yang mengejutkan. Ia mengaku menyiapkan 400 ribu amplop 'serangan fajar' atas instruksi dari Partai Golkar.
"Saya diminta oleh Partai (Golkar) untuk menyiapkan itu (amplop) karena Nusron Wahid meminta saya agar menyiapkan 400 ribu (amplop serangan fajar)," ujar Bowo usai diperiksa oleh penyidik di gedung KPK pada Selasa sore kemarin.
Sebelumnya, penyidik KPK sudah mulai membuka satu per satu kardus berisi ratusan ribu amplop 'serangan fajar'. Isi uang di dalamnya sebagian terdiri dari pecahan duit Rp20 ribu dan Rp50 ribu. Lalu, benarkah amplop tersebut semata-mata hanya digunakan oleh Bowo seorang diri agar terpilih lagi sebagai anggota DPR periode 2019-2024?
Baca Juga: Kenakan Rompi Oranye, Bowo Sidik Terancam Bui 20 Tahun
1. Partai Golkar mendukung kubu 01 Jokowi-Ma'ruf Amin
Ketika ditanya soal apakah amplop itu hanya digunakan untuk kepentingan pemilu legislatif, Bowo enggan meresponsnya. Ia hanya menyebut Partai Golkar merupakan salah satu parpol pendukung paslon nomor urut 01 yakni Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Yang jelas partai kami pendukung (kubu) 01," kata Bowo kemarin.
Ia pun menegaskan kembali apa yang ia lakukan hanya mengikuti instruksi dari Nusron Wahid, Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Jawa Tengah I dan Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI).
"Diminta oleh Nusron Wahid untuk menyiapkan itu (amplop serangan fajar)," tutur pria yang juga menjabat sebagai Ketua Bidang Pemenangan Pemilu wilayah Jateng tersebut.
Baca Juga: Kardus Keempat Amplop Serangan Fajar Dibuka, KPK Temukan Rp300 Juta