TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Eks Gubernur NTB Buka Suara soal Alasan Pindah dari Golkar ke Perindo

Hary Tanoe sebut bakal ada tokoh lainnya yang gabung Perindo

Muhammad Zainul Majdi (TGB) dilantik menjadi Ketua Harian Perindo pada Sabtu, 6 Agustus 2022. (Tangkapan layar YouTube Perindo)

Jakarta, IDN Times - Eks Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Muhammad Zainul Majdi, akhirnya memilih hengkang dari Partai Golkar. Kini, ia berlabuh ke Partai Persatuan Indonesia (Perindo).

Hal itu terungkap ketika pria yang akrab disapa TGB itu dilantik menjadi Ketua Harian Nasional DPP Partai Perindo pada akhir pekan lalu. 

Kepada media, TGB mengaku, memilih pindah salah satunya karena tak lagi aktif di partai berlambang pohon beringin itu.

"Sebenarnya, saya sudah cukup lama tidak aktif di Golkar dan menurut saya semua platform partai politik itu sama. Tetapi, ruang bagi kami bisa berekspresi, menyampaikan gagasan-gagasan politik, itu perlu ruang yang cukup," kata TGB kepada media di MNC Centre, Menteng, Jakarta Pusat pada 6 Agustus 2022. 

Ia melihat ruang untuk berekspresi lebih itu diberikan oleh Ketua Umum Harian Perindo, Hary Tanoesoedibjo. Menurut TGB, di bawah Perindo, ia menemukan politik yang kembali menyenangkan dan mempersatukan. 

"Jadi, bukan politik yang mengotak-ngotakan kita," kata dia. 

Ia mengatakan, Partai Perindo berambisi untuk bisa meraih 60 kursi di parlemen. TGB menilai, Hary Tanoe memberikan ruang agar dapat mencapai target tersebut.

"Secara kualitatif, kami bisa berikhtiar mengembalikan politik pada fitrahnya," katanya lagi. 

Apakah TGB sudah berkomunikasi dengan Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar, Airlangga Hartarto sebelum hijrah ke Perindo?

Baca Juga: KPK: Firli Bertemu TGB Dua Kali Tanpa Surat Tugas dari Pimpinan

Baca Juga: TGB Ketua Harian DPP Perindo, Peta Politik di NTB Diprediksi Berubah 

1. TGB klaim Airlangga sudah merestui kepindahannya ke Perindo

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

Menurut TGB, sebelum resmi pindah ke Perindo, ia sudah berkonsultasi kepada Airlangga Hartarto selaku Ketum Golkar. Ia mengaku, perbedaan partai politik tidak membuat tali silaturahmi menjadi terputus antara dirinya dengan Airlangga. 

"Beliau (Airlangga) mengaku senang dan mempersilakan. Saya juga sudah sampaikan kepada beliau bahwa perbedaan partai tidak membuat tembok untuk kita selalu bersama. Jadi, tetap komunikasi bisa terjalin. Apalagi beliau sahabat lama saya, jadi silaturahmi terus terjaga," kata dia. 

2. Hary Tanoe tarik TGB ke Perindo karena memiliki sejumlah kelebihan

Hary Tanoesoedibjo, Executive Chairman MNC Group (Website/mncgroup.com)

Sementara itu, Hary Tanoesoedibjo mengungkapkan alasannya memilih TGB menjadi Ketua Harian Nasional Perindo. Menurutnya, TGB memiliki sejumlah kelebihan. 

Pertama, kata Hary Tanoe, TGB adalah sosok ulama yang tidak asing lagi di mata publik. Menurut dia, TGB adalah seorang ulama nasionalis yang sangat terpandang di dalam maupun luar negeri serta banyak mendapatkan penghargaan.

"Ketokohan Beliau sebagai ulama nasionalis itu suatu plus poin yang sangat luar biasa," kata Hary.

Kedua, ia menilai TGB memiliki pengalaman di bidang legislatif maupun eksekutif. Ia menyebut, TGB pernah tercatat menjadi anggota DPR saat berusia 32 tahun pada 2004. Setelah itu, ia terpilih sebagai Gubernur NTB pada 2008 hingga 2018.

"Jadi, (modal TGB) lengkap. Partai politik itu kan tugasnya menciptakan legislatif dan eksekutif. Jadi dua-dua itu beliau punya," kata dia.

Ia berharap dengan bergabungnya TGB, Perindo menjadi partai yang semakin besar. Dengan demikian, ke depannya, Perindo dapat memperjuangkan Indonesia yang lebih baik sesuai dengan tujuan parpol. 

Baca Juga: Hary Tanoe: Perindo Tak Akan Gugat Ambang Batas Presiden, Buang Waktu!

Baca Juga: Pernah Diperiksa Sebagai Saksi, TGB Malah Main Tenis dengan Deputi KPK

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya