TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

FPI Sulsel Bantah Pernah Terjadi Baiat Dukungan ke ISIS Pada 2015 

FPI sebut itu acara diskusi terkait kondisi politik dunia

Poster pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab (ANTARA FOTO/Novrian Arbi)

Jakarta, IDN Times - Front Pembela Islam (FPI) membantah dengan tegas pernah menggelar acara baiat untuk memberi dukungan kepada Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) pada 2015 di Jalan Sungai Limboto, Makassar, Sulawesi Selatan pada 2015 lalu.

Mantan Sekretaris FPI Sulsel Agus Salim Syam menjelaskan, yang terjadi ketika itu adalah diskusi umum terkait kondisi politik dunia secara global. Ada tiga narasumber yang hadir dalam acara tersebut yaitu Munarman, Ustaz M. Basri (almarhum), dan Ustaz Fauzan (almarhum). 

"Itu merupakan bagian dari acara ta'lim rutin FPI yang dilaksanakan setiap hari Sabtu setelah salat Isya. Itu adalah acara yang terbuka untuk umum, sehingga siapapun bisa ikut hadir dan berpartisipasi dalam acara ta'lim rutin itu," ungkap Agus melalui keterangan tertulis yang diterima IDN Times, Jumat (5/2/2021). 

Ia tak membantah pemuda berinisial AA (30 tahun) ikut hadir. Namun, kehadirannya di sana, kata Agus, tidak serta merta langsung menjadikannya sebagai anggota FPI. Organisasi itu kini resmi dilarang oleh pemerintah melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) 6 menteri yang dirilis pada 30 Desember 2020 lalu. 

Adanya dugaan baiat di markas FPI di Sulsel disampaikan oleh AA dalam rekaman dengan durasi sekitar 1 menit usai ditangkap oleh polisi. AA yang disebut oleh polisi berafiliasi dengan kelompok teroris, JAD (Jamaah Ansharut Daulah) mengaku ikut berbaiat ke ISIS di markas FPI di Sulsel. 

"Saya berbaiat dihadiri oleh Munarman selaku pengurus FPI pusat pada saat itu, Ustaz Fauzan dan Ustaz Basri, yang memimpin baiat pada saat itu," kata AA dalam video yang diunggah ke media itu.

Apa komentar FPI Sulsel mengenai kehadiran Munarman dalam kegiatan tersebut?

Baca Juga: Sempat Buron, Militer Filipina Tangkap WNI yang Terlibat Pengeboman

1. Munarman datang ke markas FPI hanya menjadi narasumber

Sekjen FPI Munarman (IDN Times/Fitang Budhi Adhitia)

Sementara, menurut Agus, kehadiran eks Sekretaris Umum FPI Munarman, tidak ada sangkut pautnya dengan kegiatan ISIS. Ia juga menepis Munarman memimpin baiat untuk memberi dukungan kepada pemimpin ISIS, Abu Bakr Al-Baghdadi. 

"Munarman hadir dari Jakarta sebagai narasumber yang diundang. Tidak ada kaitannya dengan ISIS, apalagi dikaitkan dengan aksi baiat seperti yang dinyatakan oleh saudara AA," tutur Agus. 

Selain itu, Agus juga membantah AA pernah menjadi anggota FPI, baik di tingkat Makassar atau kabupaten lainnya di Provinsi Sulawesi Selatan. Ia menegaskan, hadir di salah satu acara yang diselenggarakan oleh FPI tidak serta merta membuatnya menjadi anggota. 

2. Munarman merasa dipersepsikan terlibat dalam kelompok teroris ISIS

Sekjen FPI, Munarman, di Polda Metro Jaya, Sabtu (12/12/2020) (IDN Times/Sandy)

Sementara, ketika dikonfirmasi Munarman mengaku tak mengenal AA yang memberi pengakuan kepada polisi dalam bentuk video. Ia merasa kini tengah dipersepsikan terlibat kelompok ISIS oleh rezim penguasa. 

"Enggak kenal saya. Tapi, suka-suka mereka sajalah mem-framing," kata Munarman kepada IDN Times melalui pesan pendek pada hari ini. 

Ini merupakan permasalahan beruntun yang dialami oleh FPI usai resmi dibubarkan oleh pemerintah. Bahkan, dalam revisi UU Pemilu terdapat poin individu yang pernah menjadi anggota kelompok terlarang seperti HTI (Hizbut Tahrir Indonesia) dan FPI tak bisa ikut kontestasi politik seperti pemilu atau pilkada. 

Baca Juga: Polisi: Sebagian Anggota JAD yang Ditangkap di Makassar Anggota FPI

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya