Kecolongan Pasien Omicron Isoman di Rumah, Menkes Kena Omel Jokowi
Pasien omicron yang isoman di rumah sempat ke Inggris
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengaku sempat kena omelan Presiden Joko "Jokowi" Widodo lantaran masih banyak pelanggaran yang ditemukan di lapangan saat karantina wajib bagi pelaku perjalanan luar negeri. Jokowi meminta dengan tegas tak peduli siapa pun bila kembali dari luar negeri maka wajib karantina dengan durasi 10 hari sampai 14 hari.
"Dia bilang itu (pelanggaran karantina) beresin. Ya, jenderal tertinggi sudah bilang begitu ya kami beresin," ujar Budi ketika berbicara di program siniar Deddy Corbuzier dan tayang di YouTube pada Selasa (28/12/2021).
"Nanti, kalau tidak beres-beres (kasus Omicron), saya akan perpanjang (durasinya) menjadi 14 hari," kata Budi menirukan ancaman Jokowi di rapat kabinet.
Salah satu contoh kasus pemerintah kecolongan adalah seorang pasien yang terpapar COVID-19 Omicron yang menjalani isolasi mandiri di rumah setelah mendapatkan izin dari Satgas. Kementerian Kesehatan mengakui pasien tersebut diberikan dispensasi untuk melanjutkan karantina di rumah usai kembali dari Inggris.
Perlakuan berbeda ditunjukkan terhadap pasien suami-istri asal Medan yang langsung dievakuasi ke RSPI Sulianti Saroso pada Selasa. Mereka dibawa ke rumah sakit lantaran teridentifikasi sebagai transmisi lokal pertama Omicron.
Hal ini menimbulkan tanda tanya di benak publik mengapa ada pasien Omicron yang dibolehkan melakukan isoman di rumah. Bahkan, ada pasien yang menolak ketika diminta untuk kembali menjalani isolasi di fasilitas isoter di RSDC Wisma Atlet.
Apakah hal ini tak membahayakan dan berisiko bagi orang-orang terdekat yang berada di dalam rumah?
Baca Juga: Istri Pasien Omicron Transmisi Lokal Juga Positif COVID-19
Baca Juga: Satgas Didesak Jelaskan soal Kecolongan Pasien Omicron Isoman di Rumah
1. Menkes minta masyarakat tunda ke luar negeri
Mantan Wakil Menteri BUMN itu turut mendorong agar masyarakat untuk sementara waktu menunda kepergiannya ke luar negeri. Bila ingin berlibur, sebaiknya pilih destinasi di dalam negeri saja. Sebab, kondisi di dalam negeri kini lebih aman dibandingkan di luar Indonesia.
"Ngapain sih kita justru datengin negara yang tingkat penularan (Omicron) lagi banyak di situ?" tanyanya dengan nada heran.
Ia bahkan menyebut Amerika Serikat yang jadi banyak tujuan WNI masuk peringkat lima besar negara di dunia yang tingkat penularan Omicronnya tinggi saat ini. Sedangkan, Indonesia ada di peringkat ke-46.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, mengatakan dengan bertambahnya kasus suami-istri asal Medan, total sudah ditemukan 47 kasus Omicron di Tanah Air.
"Untuk 46 kasus yang telah disampaikan, proses contact tracing sudah dilakukan, terutama dari mereka adalah pelaku perjalanan (dari luar negeri), di mana hanya dua orang yang merupakan pekerja di Wisma Atlet. Satu kasus yang sudah melakukan isolasi mandiri di rumah," ungkap Nadia ketika memberikan keterangan pers dan dikutip dari akun YouTube Kementerian Kesehatan pada hari ini.
"Tetapi, kami juga sudah melakukan pemeriksaan kontak erat dari kasus tersebut," kata dia lagi.
Baca Juga: 1 Pasien Omicron Lolos, Satgas Tak Ubah Aturan Dispensasi Karantina