Kepala BNPB Beri Waktu Sepekan untuk Cari Korban Erupsi Semeru
Sejauh ini jumlah korban tewas mencapai 34 orang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto memberikan waktu satu pekan untuk mengoptimalkan pencarian korban erupsi Gunung Semeru. Tim evakuasi gabungan pun berusaha memanfaatkan waktu yang ada setiap hari sejak pagi hingga pukul 17.00 WIB.
"Kami juga memperhatikan cuaca di sekitar Gunung Semeru, mengingat setiap sore rata-rata turun hujan, sehingga hal ini sangat berpengaruh terhadap proses pencarian itu sendiri," Danposko tanggap darurat erupsi Semeru Komandan Korem 083/Baladhika Jaya, Kolonel Inf Irwan Subekti ketika memberikan keterangan pers secara virtual dan dikutip dari YouTube BNPB pada Selasa (7/12/2021).
Selain itu, hingga hari ini di bagian lereng Semeru, masih menunjukkan tanda-tanda yang membutuhkan kewaspadaan tinggi. Sebab, erupsi susulan bisa terjadi kapan pun.
Sejauh ini, tim evakuasi gabungan telah berhasil menemukan 34 jenazah warga. Sementara, 16 orang lainnya masih dilakukan pencarian. Data yang diterima dari Badan SAR Nasional menunjukkan sebanyak 82 orang mengalami luka ringan dan 26 warga lainnya mengalami luka berat.
Apa saja tantangan yang dihadapi oleh tim evakuasi gabungan ketika melakukan pencarian korban?
Baca Juga: Presiden Jokowi Tinjau Lokasi Terdampak Erupsi Semeru
Baca Juga: Semeru Meletus Dua Kali saat Jokowi Kunker ke Lumajang
1. Tanah di sejumlah area masih terasa panas karena bekas aliran lahar dingin
Kolonel Inf Irwan juga menyebut dalam operasi pencarian korban selama satu pekan ke depan, tim gabungan bakal mengoptimalkan kemampuan manual, yaitu dengan menggunakan penglihatan dan indera penciuman. Tim evakuasi gabungan juga bakal mengerahkan alat berat untuk membantu mencari korban.
"Kami juga mengandalkan informasi dari warga setempat yang ada di kampung tersebut, untuk menunjukkan kemungkinan lokasi saudaranya yang bertempat tinggal di situ ketika terjadi erupsi," kata Irwan.
Tetapi, Kolonel Inf Irwan mengaku tidak mudah untuk melakukan operasi pencarian korban. Sebab, hingga saat ini, pasir yang merupakan materi dari abu vulkanik masih terasa panas.
"Jadi, kami pun tidak berani mengerahkan alat berat ke tempat-tempat yang kondisi (tanahnya) masih panas," ujarnya.
Keluhan serupa juga disampaikan oleh tim Basarnas. Bahkan, ketika dilakukan penggalian untuk menemukan korban, kondisi pasir semakin panas. Kepala Seksi Operasi dan Siaga Basarnas Surabaya, I Wayan Suyatna mengatakan area yang digali merupakan bagian dari bekas lahar dingin yang dikeluarkan oleh Semeru.
Baca Juga: [UPDATE] Terus Bertambah, Jumlah Korban Tewas Semeru Jadi 34 Orang