TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mahfud MD Ajak Masyarakat Lawan Ketidakadilan dan Korupsi

"Koruptor benci kok ke koruptor lainnya"

(Menkopolhukam Mahfud MD) ANTARA FOTO/Jesica Helena Wuysang

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD mengajak masyarakat tak saling membenci karena berbeda agama. Ia menyebut semua agama pasti mengajarkan kebaikan.

Menurutnya, yang harus dilawan adalah ketidakadilan. Selain itu yang harus dilawan adalah korupsi.

"Agama apa pun pasti setuju melawan ketidakadilan. Yang harus kita lawan adalah perilaku korupsi. Bahkan, orang yang korupsi juga benci terhadap koruptor lainnya," ujar Mahfud ketika melakukan silaturahmi dengan tokoh agama dan masyarakat di Makodam V/Brawijaya, Jawa Timur, Kamis (18/3/2021), seperti dikutip dari keterangan tertulisnya.

Bahkan, ia menyebut dalam konsepsi negara Pancasila, agama diakui dan dilindungi negara. Meski tak ditampik, masih ada insiden pembangunan rumah ibadah yang ditentang di beberapa daerah. 

Mahfud juga sempat menegaskan Islam bukan agama teroris. Islam, kata dia, merupakan agama pembawa perdamaian. 

"Indonesia itu penduduknya 87 persen beragama Islam, tapi kalau ada teroris yang kebetulan beragama Islam, itu hanya segelintir orang," tutur dia lagi. 

Apalagi pesan yang disampaikan oleh Mahfud dalam kunjungan kerjanya itu?

Baca Juga: Mahfud MD Tegaskan Moeldoko Bukan Wakil Istana

1. Mahfud ajak masyarakat tak saling menebar kebencian

IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Pesan lainnya yang disampaikan oleh Mahfud yaitu agar saling mendukung untuk membangun Indonesia dan tidak perlu saling benci. Ia mengutip konsep kebersamaan yang disebut oleh organisasi masyarakat Islam, Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU). 

"Mari bersama bangun bangsa dan negara ini berdasarkan sikap toleran terhadap perbedaan. Kita bersatu di dalam perbedaan dan akan maju karena bersatu," ujar pria yang pernah menjabat Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu. 

2. Puji sikap toleran di antara warga Jatim

Menteri Koordinator bidang politik, hukum dan keamanan Mahfud MD ketika berkunjung ke Jawa Timur (Dokumentasi Kemenko Polhukam)

Di dalam kunjungannya ke Jatim, Mahfud juga memuji warga setempat. Ia menyebut warga Jatim tumbuh dan terbiasa dengan toleransi. 

"Jawa Timur ini adalah satu provinsi, salah satu yang terbesar. Lebih dari 40 juta penduduk dengan 38 kabupaten/kota. Di sini menunjukkan, pertama moderasi Islam, moderasi beragama tumbuh di sini. Memang ada beberapa peristiwa-peristiwa teror, tapi bisa diatasi dan secara umum rakyatnya tumbuh dengan penuh toleran," kata dia. 

Ia juga menyebut konflik beragama di Jatim sangat kecil. Mahfud kembali membantah Islam identik dengan aksi terorisme. Menurutnya, setiap agama memiliki teroris sesuai pahamnya. 

"Tapi di sini adalah tempat berkembang biaknya moderasi beragama yang dulu dipelopori oleh KH Hasyim Ashari, sebelum itu Muhammadiyah juga sudah mengembangkan juga di Jatim," ujarnya.

Baca Juga: Usai KLB Sumut, Nasib Partai Demokrat Ada di Kemenkum HAM

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya