Meski Lockdown, RSDC Wisma Atlet Catat Pasien COVID-19 Tambah 19 Orang
217 orang kini diisolasi mandiri di RSCD Wisma Atlet
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Meski sejumlah tower di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet dalam keadaan lockdown, tetapi tak menyurutkan masuknya jumlah pasien. Menurut data dari Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I, Kolonel Aris Mudian, per Minggu (19/12/2021), jumlah pasien yang menjalani isolasi mandiri mencapai 19 orang.
Maka, total kini ada 217 pasien yang sedang isoman usai terinfeksi COVID-19. Namun, tak diketahui apakah dari 19 pasien itu ada yang terjangkit varian COVID-19 baru yakni Omicron.
Satgas penanganan COVID-19 memutuskan me-lockdown sejumlah tower di RSDC Wisma Atlet selama satu pekan untuk mencegah varian Omicron keluar dari area tersebut. Kebijakan itu ditempuh usai petugas kebersihan di sana terinfeksi COVID-19 Omicron. Saat ini pasien berinisial N itu telah dinyatakan negatif COVID-19.
"RSDC yang merawat pasien rawat inap berada di tower 5 dan 6," ungkap Aris dalam keterangan tertulis pada hari ini.
Dengan begitu, maka sejak 23 Maret 2020, jumlah pasien yang terdaftar pernah dirawat di sana mencapai 129.622. Sebanyak 129.761 pasien berhasil keluar dan pulih, 1.048 pasien dirujuk agar bisa dirawat di rumah sakit lain dan 596 meninggal dunia.
Sedangkan, untuk RSDC Wisma Atlet Pademangan yang berlokasi di tower 8 hingga 10 tidak lockdown. Tower ini digunakan bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) menjalani karantina wajib usai dari luar negeri.
"Di RSDC Wisma Atlet Pademangan, bertambah 75 orang. Dengan demikian total pasien rawat inap di sana mencapai 5.004," kata dia.
Selain mulai memenuhi RSDC di Wisma Atlet Pademangan, warga juga menjalani karantina wajib di sejumlah hotel. Sejak kemunculan varian Omicron, WNI yang kembali dari luar Indonesia wajib menjalani karantina selama 10 hari.
Namun, justru banyak WNI yang mengeluh menjadi korban pemerasan dari kebijakan karantina wajib itu. Sebab, sering kali pengelola hotel untuk repatriasi langsung mematok harga bagi WNI. Apa tanggapan Satgas Penanganan COVID-19 mengenai hal tersebut?
Baca Juga: Anggota DPR: Jangan Jadikan Izin Tinggal Dalih TKA Bisa Masuk ke RI
1. Sebanyak 6.677 orang menjalani karantina wajib di sejumlah hotel
Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I, Kolonel Aris Mudian, melaporkan jumlah warga yang kini tengah menjalani karantina wajib di sejumlah hotel mencapai 6.677 orang. Mereka tersebar di 44 hotel.
Bila dilihat dari statistiknya, maka hotel yang paling banyak dihuni warga untuk keperluan karantina wajib berlokasi di Hotel Mercure Gatot Subroto, Jakarta, yang mencapai 412 orang.
Satgas Penanganan COVID-19 menyebut ada 105 hotel berbeda yang telah diajak bekerja sama. Belum diketahui dengan jelas bagaimana kapasitas hotel untuk karantina wajib di 61 hotel lainnya.
Sedangkan, menurut data dari Kogabwilhan I, total PMI yang memilih karantina wajib di hotel sudah mencapai 23.132 orang. Sedangkan, 111.509 PMI sudah menjalani karantina wajib di RSDC Wisma Atlet Pademangan. Pemerintah hanya menanggung biaya karantina wajib di Wisma Atlet Pademangan.
Editor’s picks
Baca Juga: Kepala BNPB: Karantina Mandiri di Hotel Khusus bagi WNA Bukan WNI