TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

PAN Bakal Susul PPP Merapat ke PDIP demi Dukung Ganjar?

PDIP percaya diri parpol lain akan ramai-ramai dukung Ganjar

Sekjen PAN Eddy Soeparno dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat gowes bareng. (IDNTimes/Istimewa)

Jakarta, IDN Times - Setelah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) resmi mendukung Ganjar Pranowo sebagai capres di Pemilu 2024, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dihadapkan pada ujian berat. Sebab, langkah PPP diprediksi bakal ditiru oleh Partai Amanat Nasional (PAN). 

Sinyal PAN bakal merapat ke PDI Perjuangan sudah terlihat ketika mereka menggelar rapat koordinasi nasional di Semarang pada akhir Februari 2023 lalu. Ketika itu Ketum PAN Zulkifli Hasan melempar pantun, bahwa Ganjar Pranowo cocok bila disandingkan dengan Erick Thohir untuk Pemilu 2024. 

Spekulasi itu menguat ketika politisi PDIP, Adian Napitupulu, menyebut PAN segera merapat ke parpol berlambang banteng moncong putih itu. "Terima kasih atas dukungan PPP. Pada akhirnya kan semua akan ke Ganjar. Sebentar lagi mungkin PAN ikutan. Nah, Golkar ayok gitu lho. Ya, gak apa-apa. Kan bekerja sama itu indah dan baik," ungkap Adian di Jakarta, Jumat (28/4/2023). 

"Udah, gabung ke kita aja dan dukung Ganjar. Pasti menang!" tutur pria yang juga duduk sebagai anggota Komisi VII DPR membujuk Partai Golkar. 

Apa komentar PAN soal pernyataan itu? Apakah PAN dalam waktu dekat juga bakal menyatakan dukungan untuk Ganjar?

Baca Juga: Diplomasi Gowes Sepeda: Lobi-Lobi Politik PAN dan PDIP di Antara KIB 

1. PAN akui punya kedekatan ideologi dan platform dengan PDIP

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengunjungi Kantor IDN Media HQ pada Kamis (4/8/2022). (IDN Times/Herka Yanis)

Sementara, Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga Mauladi menyebut, hingga kini parpol tempatnya bernaung belum memutuskan siapa sosok capres yang bakal didukung pada Pemilu 2024. Namun, ia tak menampik bahwa PAN dan PDIP memiliki kedekatan. 

"PAN dan PDIP memiliki kedekatan ideologi, platform, dan cita-cita perjuangan yang sama untuk memajukan masyarakat, bangsa dan negara," ungkap Viva kepada IDN Times melalui pesan pendek, Jumat (28/4/2023). 

Di sisi lain, kata Viva, Zulkifli memiliki kedekatan personal dengan Ganjar. "Nanti, sebaiknya ditunggu ya keputusan PAN," tutur dia. 

Bila dirunut ke belakang, PAN dan PDIP tak pernah berkoalisi ketika pilpres dihelat, baik tahun 2014 maupun 2019. Saat itu, Amien Rais masih berada di PAN sehingga memilih sikap berseberangan dari Jokowi. 

PAN akhirnya masuk ke dalam koalisi pemerintahan Jokowi pada 25 Agustus 2021 lalu. Hal tersebut ditandai dengan hadirnya PAN dalam rapat pimpinan partai koalisi bersama Presiden Joko "Jokowi" Widodo. 

2. Adian Napitupulu ledek KIB sebagai koalisi lucu-lucuan

IDN Times/Gregorius Aryodamar

Sementara, politisi PDIP Adian Napitupulu melihat situasi KIB saat ini tidak lebih seperti koalisi lucu-lucuan belaka. Sebab, meski sudah nyaris satu tahun dibentuk, namun tidak ada progres berarti soal penentuan capres. Bahkan, PPP kini pilih mendukung Ganjar, sedangkan Golkar tetap kukuh mengusung Airlangga Hartarto. 

"Ini kan lucu-lucuan aja. Masak di dalam satu koalisi capresnya ada dua. Airlangga sudah diusung oleh Golkar tapi belum menjadi deklarasi dari koalisi, sedangkan PPP sudah deklarasi dukung Ganjar. Ini kan lucu, koalisinya satu, capresnya dua," kata Adian di Jakarta.

Ia pun mengaku tak yakin bisa terjalin kerja sama antara PDIP dengan Partai Gerindra. Sebab, Prabowo Subianto tidak akan mau dipasangkan menjadi cawapres Ganjar. Wacana pasangan Ganjar-Prabowo sempat santer terdengar lantaran diduga kuat pasangan tersebut yang didukung oleh Jokowi. 

"Terus siapa cawapresnya? Wong, pemenang pemilu kami (PDIP), suara terbanyak di DPR kami dan sudah perintah ketua umum bahwa capres harus berasal dari kader internal, dan itu sudah ditepati," tutur dia. 

PDIP mengaku tidak terlalu mempermasalahkan seandainya Prabowo tak bersedia menjadi bakal cawapres bagi Ganjar. Sebab, Adian yakin Indonesia tidak kekurangan sosok kuat yang bersedia mendampingi Ganjar.

"Kami yakin dari 285 juta warga negara pasti adalah yang lebih baik dari Prabowo. Ngapain juga sih kita harus pusingin, harus si dia, harus si ini, enggak juga," ujarnya lagi. 

Baca Juga: PPP: Usai Umumkan Ganjar Capres di Pemilu 2024, Belum Tentu KIB Bubar 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya