PAN Minta Pemerintah Terbuka soal Masuknya TKA Tiongkok Saat Pandemik
Ratusan TKA Tiongkok masih masuk di hari pertama Lebaran
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Saleh Partaonan Daulay, mendesak pemerintah agar menjelaskan secara terbuka ke publik mengapa Tenaga Kerja Asing (TKA) Tiongkok tetap diperbolehkan masuk saat pandemik COVID-19. Berdasarkan data yang pernah dirilis oleh Imigrasi, lebih dari 400 TKA Tiongkok dibolehkan masuk saat larangan mudik diberlakukan pemerintah.
Menurut Saleh, dikhawatirkan kedatangan TKA Tiongkok bisa berpotensi membawa masuk virus corona dari luar. Selain itu, tetap membiarkan ratusan pekerja asing masuk Indonesia untuk bekerja, dinilai tidak peka terhadap kondisi pekerja Tanah Air yang kena PHK.
"Mengapa pekerjaan yang tersedia tidak diprioritaskan bagi WNI? Apa sih jenis pekerjaan yang membutuhkan TKA Tiongkok? Kementerian Ketenagakerjaan perlu terbuka terkait masalah ini," ungkap Saleh melalui keterangan tertulis, Senin (17/5/2021).
Ia juga menggarisbawahi pihaknya bukan mempertanyakan jenis transportasi yang digunakan untuk mengangkut mereka dari Negeri Tirai Bambu. "Tapi, saya mempertanyakan mengapa TKA asal Tiongkok ini terus menerus dibolehkan masuk?" kata pria yang juga merupakan Ketua Fraksi PAN di DPR tersebut.
"Mau mereka pakai pesawat charter, reguler atau pesawat pribadi sekalipun, tetap dipertanyakan masyarakat," tutur dia lagi.
Apa langkah Komisi IX untuk meminta pertanggungjawaban dari pemerintah?
Baca Juga: Imigrasi Benarkan 85 WN Tiongkok Masuk RI di Tengah Larangan Mudik
1. PAN menilai pemerintah tidak dengar penolakan publik soal TKA Tiongkok
Menurut Saleh, sesungguhnya warga telah lama menyampaikan protes dan penolakan terhadap kedatangan TKA asal Tiongkok. Namun, tak didengar oleh Kementerian Ketenagakerjaan.
"Semakin ditolak oleh publik, justru yang datang (TKA Tiongkok) malah semakin banyak. Bahkan, sekali penerbangan bisa membawa ratusan rombongan," ungkap Saleh.
Ia mengusulkan, sebaiknya selama pandemik masih berlangsung kedatangan TKA asal Tiongkok disetop sementara waktu. Pintu bagi mereka baru dibuka kembali setelah pandemik usai.
"Menurut saya juga perlu dikalkulasi untung rugi menggunakan TKA ini di Indonesia. Sebab, sejauh ini saya belum pernah mendengar kedatangan mereka meningkatkan pemasukan negara. Saya belum pernah membaca kedatangan mereka berkontribusi meningkatkan APBN," tutur dia lagi.
Menurut dia, bila kontribusinya sejauh ini tidak signifikan, sebaiknya penerimaan TKA asal Tiongkok disetop sementara waktu. Saleh menilai, dengan menutup pintu bagi TKA juga merupakan bagian untuk mencegah masuknya kasus impor COVID-19.
Baca Juga: Kemkum HAM: WNA yang Kerjakan Proyek Strategis Masih Bisa Masuk ke RI