TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Berprestasi di KPK, Polri Tarik Panca dari Posisi Direktur Penyidikan

Kapolri memberikan promosi bagi Panca di Mabes Polri

Panca Putra Simanjuntak (kanan) (ANTARA FOTO/Reno Esnir)

Jakarta, IDN Times - Brigjen (Pol) Panca Putra Simanjuntak segera meninggalkan posisinya sebagai Direktur Penyidikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ia ditarik ke Mabes Polri untuk dipromosikan menjadi Widya Iswara Utama Kepolisian Tingkat I Sespim Polri. Dengan demikian maka pangkat Panca pun naik menjadi Inspektur Jenderal alias bintang dua. 

Soal penarikan Panca dari tugasnya di KPK terlihat dari telegram nomor ST/1383/V/KEP./2020/ tertanggal (1/5). Surat telegram itu ditanda tangani oleh Wakapolri Komjen (Pol) Gatot Eddy Pramono atas nama Kapolri. 

Ketika dikonfirmasi kepada Kadiv Humas Mabes Polri Brigjen (Pol) Argo Yuwono, ia membenarkannya. 

"Iya, ada (permohonan). Yang bersangkutan dinilai berprestasi. Atas prestasinya itu, pimpinan Polri memberi amanah jabatan bintang dua sebagai Widyaiswara Utama Kepolisian Tk I Sespim Polri," ungkap Argo seperti dikutip kantor berita Antara pada Sabtu (9/5). 

Panca dinilai banyak membantu menuntaskan kasus mangkrak yang ada di komisi antirasuah. Salah satunya adalah korupsi di tubuh PT Garuda Indonesia. Lalu, bagaimana rekam jejaknya selama bertugas di KPK sebagai Direktur Penyidikan?

Baca Juga: Begini Kronologi OTT KPK Terhadap Kader PDIP Nyoman Dhamantra

1. Panca banyak membantu menuntaskan kasus mangkrak di KPK

Baju putih: Anggota DPR Komisi VI I Nyoman Dhamantra. (Twitter.com/nyomandhamantr4)

Panca masuk ke komisi antirasuah menggantikan Brigjen (Pol) Aris Budiman pada September 2018 lalu. Saat itu Aris ditarik kembali ke Mabes Polri usai membuat kehebohan dengan membangkang perintah pimpinan KPK dengan hadir di rapat pansus di DPR. 

Begitu masuk, Panca yang memiliki latar belakang reserse itu langsung tancap gas membantu menuntaskan beberapa kasus yang mangkrak. Selain menuntaskan kasus PT Garuda Indonesia yang sudah berjalan dua tahun, ia juga memimpin operasi untuk memboyong kembali mantan Presiden Komisaris Lippo Group, Eddy Sindoro. Ia sempat kabur selama dua tahun dan tiba-tiba menyerahkan diri di Singapura. 

Di bawah kepemimpinan Panca, ia memimpin sekitar 21 Operasi Tangkap Tangan (OTT) dari periode Juni 2019 hingga April 2020. Salah satu yang dipimpin adalah OTT terhadap anggota DPR dari fraksi PDI Perjuangan, I Nyoman Dhamantra terkait kasus impor bawang putih. 

2. KPK segera melakukan seleksi untuk mencari pengganti Panca

(Ilustrasi gedung KPK) IDN Times/Vanny El Rahman

Sementara, menurut Wakil Ketua KPK, Nawawi Pomolango, pihaknya segera melakukan seleksi untuk mengisi beberapa posisi yang kosong. Semula, Panca turut menjabat sebagai plt Deputi Penindakan usai posisi itu ditinggal oleh Firli Bahuri. 

Tetapi, posisi sebagai Deputi Penindakan akhirnya diisi oleh mantan Wakapolda DI Yogyakarta, Brigjen (Pol) Karyoto. 

"Dalam waktu dekat, KPK akan melanjutkan seleksi untuk jabatan-jabatan Direktur Penyidikan, Direktur Pengolahan Informasi dan Data, Direktur Pengaduan Masyarakat, kepala rutan dan juru bicara definitif," ungkap Nawawi pada (6/5) lalu. 

Baca Juga: Wakapolda Yogyakarta Resmi Terpilih Jadi Deputi Penindakan KPK

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya