TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Prabowo Bersyukur Kondisi Ekonomi RI Tak Senasib dengan Sri Lanka

RI masuk dalam daftar 15 negara yang berpotensi resesi

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ketika hadir di Fatayat NU di Palembang, Sumatera Selatan pada Jumat, 15 Juli 2022. (Tangkapan layar YouTube NU)

Jakarta, IDN Times - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengaku bersyukur melihat kondisi perekonomian Indonesia saat ini. Sebab, meski krisis pangan dan energi sedang melanda dunia, namun situasi Indonesia masih jauh lebih baik dibandingkan Sri Lanka. Perdana Menteri Sri Lanka, Ranil Wickremesinghe pada 6 Juli 2022 lalu mengumumkan negaranya sudah bangkrut. 

"Kita patut bersyukur Indonesia (kondisinya) seperti sekarang ini. Kita lihat apa yang terjadi di Sri Lanka dan di belahan bumi lainnya. Lihat apa yang terjadi di Pakistan, total ada sejumlah negara yang di ambang kebangkrutan," ungkap Prabowo ketika berbicara di acara Fatayat NU dan dikutip dari YouTube NU pada Sabtu, (16/7/2022). 

Ia menambahkan salah satu penyebab kebangkrutan itu lantaran krisis energi dan pangan yang semakin parah. Selain dipicu pandemik COVID-19, energi dan pangan semakin mahal karena terdampak dari perang di Ukraina.

"Kita bisa bayangkan bila tidak ada BBM (Bahan Bakar Minyak), tidak ada lampu, listrik, tidak ada angkutan yang jalan. Bagaimana roda ekonomi, bagaimana mencari penghasilan, bagaimana rumah sakit kita bisa berjalan?" Maka, kita pantas untuk bersyukur," kata pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Gerindra tersebut. 

Di dalam forum itu, Prabowo turut menyebut faktor lainnya yang berperan Indonesia tak berada di ambang kebangkrutan lantaran para pemimpinnya yang memiliki kebijaksanaan. Sehingga, di Indonesia tercipta perdamaian, kerukunan dan stabilitas.

"Tidak mungkin suatu negara bisa menghadapi kesulitan bila para pemimpinnya tidak kompak, tidak rukun dan tak bisa bekerja sama," katanya lagi. 

Namun, apa benar situasi perekonomian di Indonesia di masa mendatang aman-aman saja?

Baca Juga: Jelang Pemilu 2024, Hubungan PKB-Gerindra Makin Lengket

1. Prabowo memuji kehadiran NU sebagai perekat kerukunan di Indonesia

Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dalam acara Rembug Nasional dan Rapat Pengurus Pusat Pleno (ERPPP) ke-1 Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) di Nusa Dua, Bali, Sabtu (2/7/2022). (ANTARA/HO-Tim Media Prabowo Subianto/pri.)

Di dalam forum itu, Prabowo turut memuji kehadiran ormas Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU). Sebab, NU dianggap menjadi perekat kerukunan di Tanah Air. 

"Kita bersyukur punya NU yang begitu besar dan berpengaruh, serta dipimpinan oleh para pemimpin yang penuh kearifan, pengertian terhadap agama Islam. Para pemimpin NU menyebarkan Islam yang benar dan mendorong perdamaian," ungkap Prabowo. 

Ia menambahkan NU adalah pilar stabilitas di Tanah Air. Prabowo mengklaim sejak dulu sudah dekat dengan para ulama. 

"Kenapa? Karena saya dulu prajurit. Para prajurit pasti dekat dengan kyiai. Apalagi kalau prajurit itu mau dikirim ke daerah perang. Kalau prajurit mau menghadapi perang yang pertama kali dicari adalah kiai" kata dia. 

Ia juga menyebut prajurit dari agama lain pun turut memohon izin untuk bertemu dengan pemuka agamanya sebelum ke medan perang. "Kenapa? Karena kita sudah siap mati waktu itu," ujarnya lagi. 

2. Prabowo ajak beberapa jenderal karena grogi berbicara di hadapan banyak perempuan

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ketika melakukan kunjungan kerja ke Kamboja pada Selasa, 21 Juni 2022. (Dokumentasi Tim Prabowo Subianto)

Lebih lanjut, Prabowo mengaku grogi ketika diharuskan berbicara di hadapan banyak perempuan. Maka, ia berseloroh sengaja mengajak beberapa rekan purnawirawan jenderal untuk mendampinginya. 

"Saya agak grogi menghadapi banyak emak-emak di sini, karena kita tahu sebenarnya yang berkuasa di negeri ini. Yang berkuasa itu adalah emak-emak," ungkap Prabowo diikuti tawa dari para peserta kongres.

"Karena grogi, saya undang beberapa jenderal di sini untuk menemani saya," tutur dia lagi.

Prabowo melanjutkan, sebagai tentara dia menyadari sekali pentingnya peran perempuan, baik bagi bangsa dan negara maupun keluarga. Bahkan, di dalam militer, istri dianggap memiliki pangkat lebih tinggi dibanding suaminya.

"Saya dulu tentara. Kalau (pangkat) kita kapten, maka istri kita mayor. Kalo (pangkat) kita jenderal bintang dua, istri itu jenderal bintang tiga," tutur Prabowo kembali berseloroh.

Baca Juga: Koalisi Gerindra-PKB Serius, Prabowo Masih Dilobi Jadi Capres

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya