Ramai-ramai Anggota DPR Tolak Fasilitas Isoman Hotel Usai Tuai Protes
DPR usulkan menggunakan Wisma di Kopo, Bogor
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Setelah menuai protes di ruang publik, anggota DPR ramai-ramai menolak fasilitas isolasi mandiri di hotel berbintang yang disiapkan oleh sekretariat jenderal. Mereka mengusulkan isoman di hotel menjadi alternatif terakhir. Opsi pertama yang diusulkan yakni memanfaatkan wisma milik DPR di Kopo, Bogor.
"Wisma Kopo itu adalah fasilitas kepunyaan DPR yang di dalamnya terdapat banyak kamar. Bila sudah penuh, kami berjaga-jaga ada di dua tempat (hotel) yang disiapkan oleh kesekjenan," ungkap Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco, seperti dikutip dari akun Instagramnya @sufmi_dasco, Rabu 28 Juli 2021.
Wisma yang dimaksud Dasco yakni Griya Sabha DPR-RI yang berlokasi di Cisarua, Bogor. Bila menilik akun YouTube Arul Antik Channel, kompleks wisma milik DPR di Bogor tersebut sangat nyaman.
Di dalamnya terdapat 55 unit bungalow, gedung serba guna untuk rapat, kolam renang, fasilitas wifi hingga lapangan tenis. Keamanannya pun terjamin karena dijaga oleh sekitar 20 pamdal.
Warga biasa pun bisa menyewa bungalow tersebut dengan tarif berkisar Rp300 ribu hingga Rp350 ribu per malam. Namun, Dasco berdalih fasilitas isoman di hotel baru dimanfaatkan seandainya kamar di Wisma DPR sudah terisi penuh. Sebab, yang memperoleh fasilitas isoman gratis tidak hanya anggota parlemen, melainkan juga staf, tenaga ahli hingga ASN di lingkungan DPR.
"Ini sebagai upaya kami untuk mencegah meluasnya dampak COVID-19 di lingkungan DPR," kata dia lagi.
Apa kata anggota DPR lainnya mengenai fasilitas tambahan yang bakal mereka dapat bila terpapar COVID-19?
Baca Juga: Pengamat: Fasilitas Isoman Gratis di Hotel Bagi Anggota DPR Bias Kelas
1. Ramai tolak fasilitas gratis di hotel, anggota DPR didorong bayar sendiri bila isoman
Sejumlah anggota hingga fraksi di DPR ramai-ramai menolak fasilitas isoman di hotel berbintang yang ditawarkan oleh Sekretariat Jenderal. Meski mereka tetap bisa memanfaatkannya lantaran Sekretaris Jenderal Indra Iskandar telah bekerja sama dengan dua hotel yakni Hotel Oasis di Senen, Jakarta Pusat dan Hotel Ibis di Grogol, Jakarta Barat.
Penolakan datang dari Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN), Eddy Soeparno. Ia mengatakan, alih-alih berdiam di hotel, anggota parlemen bisa memaksimalkan penggunaan rumah jabatan di Kalibata.
"Sejak awal, saya sudah menyuarakan agar rumah jabatan anggota DPR digunakan sebagai tempat isoman. Rumah jabatan itu kompleks yang terintegrasi dan tertutup dari warga, sehingga saya meyakini rumah tersebut bisa digunakan oleh warga untuk isolasi mandiri," ungkap Eddy melalui keterangan tertulis pada Rabu kemarin.
Namun, kepada media, Sekjen DPR mengaku justru menjalin kerja sama dengan dua hotel lantaran menerima keluhan dari anggota parlemen lantaran ada koleganya yang isoman di rumah dinas. Sejumlah anggota DPR khawatir individu lain yang tengah menjalani isoman berpotensi menularkan virus Sars-CoV-2 kepada warga lain di kompleks Kalibata tersebut.
Di sisi lain, Eddy menambahkan, anggota DPR masih memiliki sumber daya finansial untuk membiayai sendiri fasilitas isoman bagi diri mereka dan keluarganya. "Bagi NasDem, kepercayaan publik terhadap DPR tetap harus dijaga dan tak memberikan kesan ada jarak dengan kepentingan rakyat," tutur dia lagi.
Penolakan juga disampaikan oleh anggota dari Komisi II, Yanuar Prihatin. Politikus dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu bahkan menyebut koleganya manja dan aji mumpung lantaran minta difasilitasi isoman di hotel di saat warga kesulitan mendapat fasilitas serupa.
"Di mana simpati dan empatinya terhadap penderitaan orang lain? Anggota DPR pasti memiliki kemampuan untuk mengurus dirinya sendiri bila terpapar COVID-19," ungkap Yanuar dalam keterangan tertulis pada hari ini.
Sedangkan, Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengusukan agar fasilitas isoman yang digunakan oleh anggota parlemen juga bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. "Namun demikian, pada prakteknya harus benar-benar menimbang urgensi, prioritas, dan empati terhadap kondisi rakyat kebanyakan yang jauh lebih sulit dalam menghadapi wabah COVID-19 ini," kata Ketua Fraksi PKS, Jazuli Juwaini.
Editor’s picks
Baca Juga: Anggota DPR Kini Dapat Fasilitas Isoman Gratis di Hotel Berbintang