Sambangi Rumah JK, Puan Dijamu Coto Makassar dan Dendeng Balado
Apakah Golkar berpikir merapat ke PDIP?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Puan Maharani, mengunjungi kediaman pribadi mantan Wakil Presiden Jusuf "JK" Kalla di Jalan Brawijaya Raya Nomor 6, Jakarta Selatan, Rabu (4/10/2023). Ini merupakan tokoh senior Partai Golkar kedua yang ditemui Puan, setelah ia berkunjung ke kediaman Luhut Pandjaitan.
Kepada awak media, Puan mengatakan ia dijamu menu makan siang khas Makassar, coto, dendeng balado batokok, hingga tempe. Menu tersebut semakin spesial lantaran dimasak langsung oleh istri JK, Mufidah Kalla. Puan mengatakan menu tersebut menggambarkan keragaman menu mulai dari Makassar, Padang, hingga Jawa.
Ketua DPR RI itu menyebut pertemuan ini jadi kesempatan emas lantaran sudah lama tidak berjumpa dengan JK. "Beliau ini sudah seperti kedua orang tua, senior bagi saya. Kami sempat bekerja erat selama lima tahun. Ketika itu Pak JK menjabat Wapres, sedangkan saya sebagai Menko PMK," ujar Puan.
Dalam pertemuan itu, Puan tak menampik meminta pandangan dan pendapat JK terkait situasi terkini, termasuk isu politik. "Beliau juga banyak memberikan masukan terkait situasi ekonomi saat ini. Bila digabungkan dengan situasi politik maka itu menjadi poin yang harus diperhatikan dengan baik," tutur dia.
Puan juga mengutip kembali pernyataan JK, meski nantinya berbeda pilihan saat Pemilu 2024, tetapi Indonesia harus tetap bersatu. Apakah dalam pembicaraan tadi PDIP menawarkan Golkar bergabung ke koalisi Ganjar?
Baca Juga: Buket Mawar Merah Kuning dari Airlangga untuk Puan, Apa Maknanya?
1. JK serahkan kepada Ketua Umum Golkar terkait arah koalisi
Sementara, ketika ditanyakan soal peluang Golkar menyeberang dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) ke Koalisi Ganjar, JK meminta publik untuk menanyakan keputusan tersebut kepada sang ketua umum, Airlangga Hartarto.
"Soal itu (koalisi), tanya ke Pak Airlangga, saya tidak tahu itu. Kalau dulu saya masih menjabat sebagai Ketua Umum Golkar, saya akan menjawab," ujar JK.
Mantan Ketua Umum Partai Golkar itu juga menitipkan pesan agar tidak terjadi perpecahan menjelang Pemilu 2024. Sebab, keadaan dunia saat ini sedang tidak baik-baik saja.
"Marilah kita semua memiliki keinginan yang sama demi kemajuan bangsa. Kita melihat keadaan kita di dunia, tidak terlalu bagus. Kalau kita berantem, malah semakin tidak bagus ini. Kita harus tetap bersatu meskipun berbeda pilihan," katanya.
Baca Juga: Usai Sowan ke Cak Imin, Puan Sambangi Kediaman Airlangga