TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Survei Poltracking: Prabowo Belum Tembus 50 Persen, Anies Salip Ganjar

Basis pemilih Prabowo tak berada di Jakarta dan Jateng

Suasana debat ketiga KPU di Istora Senayan pada Minggu (7/1/2024). (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Jakarta, IDN Times - Paslon nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar akhirnya makin pasti menyalip elektabilitas Ganjar Pranowo dan Mahfud MD sebulan jelang pemilu 2024. Survei Poltracking Indonesia periode 1-7 Januari 2024 menunjukkan elektabilitas Anies-Muhaimin kini ada di angka 26,9 persen. Sedangkan, elektabilitas pasangan nomor 3 Ganjar-Mahfud di angka 20,6 persen. 

Sementara, elektabilitas paslon nomor urut dua, Prabowo-Gibran berada di posisi teratas yaitu 46,7 persen. Namun, elektabilitasnya belum menembus angka 50 persen. Hal ini bertolak belakang dengan narasi yang selama ini mereka gaungkan yaitu bisa memenangkan pemilu 2024 satu putaran. 

Di sisi lain, tren menunjukkan elektabilitas paslon Anies-Muhaimin menunjukkan kenaikan. Sedangkan, elektabilitas Prabowo menunjukkan posisi yang stagnan. 

"Tren di Ganjar Pranowo terjadi penurunan cukup drastis. Saya membaca juga dari dua survei terakhir," ujar Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda seperti dikutip dari YouTube pada Jumat (19/1/2024). 

Ia mengatakan data yang diambil tersebut dilakukan sebelum debat capres ketiga digelar. Sebab, data terakhir diambil pada Minggu malam (7/1/2024). 

"Jadi, variabel debat terakhir tentu tidak masuk ke dalam survei ini," kata dia lagi. 

Baca Juga: Survei: Elektabilitas Ganjar-Mahfud Menguat, Prabowo-Gibran Pertama 

1. Elektabilitas Ganjar alami penurunan paska Gibran diumumkan berpasangan dengan Prabowo

Tren elektabilitas calon presiden periode 1-7 Januari 2024. (Tangkapan layar YouTube Poltracking Indonesia)

Lebih lanjut, menurut Hanta, elektabilitas Ganjar mulai terjadi penurunan di momen yang sama ketika Gibran diumumkan berpasangan dengan Prabowo. Sementara, Prabowo mengalami kenaikan sebesar 10 persen usai berpasangan dengan Gibran.

Tetapi, kenaikan elektabilitas Prabowo-Gibran pada periode Desember 2023 hingga Januari 2024 hanya 1,5 persen. Sedangkan, kenaikan Anies-Muhaimin di periode yang sama mencapaai 3,8 persen. 

"Sementara, terdapat penurunan yang relatif signifikan pada Ganjar. Penurunan itu terjadi hingga 6,7 persen," kata Hanta. 

Baca Juga: Ini Penjelasan Bawaslu soal Videotron Anies Kena Take Down di Bekasi

2. Prabowo masih kalah dukungan di wilayah DKI Jakarta, Banten, Jawa Tengah dan Yogyakarta

Hasil survei Poltracking Indonesia periode 1-7 Januari 2024. (Tangkapan layar YouTube Poltracking Indonesia)

Sementara, temuan lain yang menarik dari Poltracking Indonesia yaitu basis pemilih paling besar paslon Anies-Muhaimin terdapat di wilayah DKI Jakarta dan Banten yakni 45 persen. Mereka juga memiliki basis pendukung cukup besar di wilayah Maluku dan Papua (34 persen) serta di Pulau Sumatra (31,7 persen). 

Sedangkan, paslon Prabowo-Gibran unggul di hampir semua wilayah kecuali DKI Jakarta dan Jawa Tengah serta Yogyakarta. Di Pulau Sumatra, basis pemilih Prabowo mencapai 50 persen. Padahal, Gubernur Sumatra Barat diusung dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS). 

Sementara, paslon Ganjar-Mahfud unggul di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta yakni 47,1 persen. Tetapi, Hanta mewanti-wanti paslon Ganjar-Mahfud, karena elektabilitas di Jateng dan DIY justru terus turun. Sedangkan, elektabilitas paslon Prabowo-Gibran menunjukan tren kenaikan di dua wilayah tersebut. 

"Tren elektabilitas mereka hampir bertemu, angkanya sudah di hampir margin of error. Plus minus 2,9 persen. Bila tren ini berlanjut maka ada potensi cross, atau berimbang di satu bulan mendatang," kata Hanta. 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya