TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Temui Menhan Prancis, Prabowo Bahas Pelatihan untuk Pilot TNI AU

Total ada enam penerbang TNI AU yang dikirim ke Prancis

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kanan) ketika bertemu dengan Menhan Prancis, Sebastien Lecornu di Paris pada 15 Desember 2022. (Dokumentasi Kementerian Pertahanan)

Jakarta, IDN Times - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menemui Menteri Angkatan Bersenjata Prancis, Sebastien Lecornu di Paris pada (15/12/2022) lalu. Salah satu isu yang dibahas di antara kedua menhan yakni soal pelatihan pilot jet tempur untuk prajurit TNI Angkatan Udara (AU).

Ini merupakan tindak lanjut usai Indonesia resmi memboyong enam jet tempur Rafale buatan Prancis. Indonesia berencana untuk membeli total 42 jet tempur agar alutsista di TNI AU lebih modern. 

"Karena kekuatan tempur Indonesia akan diperkuat dengan kehadiran jet tempur Rafale, sehingga para pilot TNI AU harus dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan untuk mengawaki jet tempur generasi 4,5 asal Prancis itu," ungkap Prabowo di dalam keterangan tertulis Kemhan yang dikutip pada Minggu, (18/12/2022). 

Sementara, menurut TNI AU, total enam pilot sudah mulai menjalani pelatihan untuk bisa mengawaki jet tempur Rafale. Selain itu, ada dua teknisi yang ikut bergabung. 

Di sisi lain, Prabowo turut membahas soal peluang bagi perwira dan bintara TNI agar dapat menempuh pendidikan di akademi bersenjata di Prancis. Semua itu dapat dilakukan dalam kerangka pertukaran siswa dan latihan. 

"Perlu peningkatan kapasitas sedari dini untuk menyiaplan para pemimpin TNI di masa mendatang," tutur dia. 

Kunjungan Prabowo ke Prancis merupakan bagian dari turnya ke sejumlah negara di Eropa. Ia menyebut kedatangannya ke Prancis merupakan kunjugan balasan setelah Lecornu menyambangi Kemenhan pada (25/11/2022) lalu. 

Lalu, kapan jet tempur Rafale tersebut bakal diterima oleh Indonesia?

Baca Juga: Survei LPK: Prabowo, Ganjar dan Anies Capres Terkuat di 2024

Baca Juga: Kemenhan: Harga Kontrak 6 Jet Tempur Rafale Mencapai US$1,1 Miliar

1. Jet tempur Rafale bakal tiba di Indonesia pada 2026

Jet Rafale buatan Prancis (www.aa.com.tr)

Sementara, juru bicara Menhan, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan Kementerian Keuangan sudah membayar muka atau DP untuk pembelian enam jet tempur Rafale. Kontrak pembelian itu, kata Dahnil sudah efektif sejak (9/9/2022) lalu. 

"Benar, kontraknya sudah efektif sejak 9 September lalu," ungkap Dahnil melalui pesan pendek kepada IDN Times pada (26/9/2022). 

Setelah membayar cicilan pertama, Indonesia tinggal menanti Rafale selesai diproduksi dan siap dipakai TNI Angkatan Udara (AU). "Kita tinggal menunggu Rafale selesai diproduksi," kata Dahnil. 

Sebelumnya, tiga jet tempur buatan Prancis mampir di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, selama tiga hari pada 12 September 2022. Selain jet tempur Rafale, ada pula satu pesawat angkut A400M dan dua pesawat 330 Multi Role Tanker Transport (MRTT). 

Wakil Menteri Pertahanan, Muhammad Herindra, terlihat mencoba joy flight dengan menumpang pesawat angkut A400M. Alutsista itu mampir ke Jakarta sebagai bagian dari misi Pegassus 2022. 

Herindra mengatakan Kementerian Pertahanan bakal mencari alat utama sistem persenjataan (alutsista) terbaik untuk membangun pertahanan RI yang kuat.

"Kemhan dan TNI Angkatan Udara akan melihat beberapa pesawat yang sebentar lagi akan menjadi milik kita, di antaranya pesawat A400 M dan Rafale," ungkapnya dalam keterangan tertulis pada 13 September 2022. 

Sementara, ketika dikonfirmasi kepada Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispenau), Marsekal Pertama Indan Gilang Buldansyah, jet tempur Rafale diperkirakan bakal tiba di Indonesia 39 bulan lagi usai kontrak berstatus aktif.

"Unit pesawat Rafale akan datang 39 bulan setelah kontrak efektif. Jadi, kurang lebih akhir 2026 pesawat pertama Rafale akan tiba di Indonesia,” ungkap Indan. 

2. Pembelian enam jet tempur Rafale mencapai Rp15,7 triliun

Pesawat jet tempur Rafale milik Angkatan Udara Mesir. twitter.com/sherifsabrii

Sebelumnya, Dahnil juga membocorkan nilai kontrak untuk pembelian enam jet tempur Rafale. Ia menyebut nilai kontraknya Rafale mencapai 1,1 miliar dolar AS atau setara Rp15,7 triliun. 

Sementara, sisa 36 unit jet tempur lainnya belum dipesan dan tanda tangan kontrak. Dahnil memastikan proses pembeliannya dilakukan secara bertahap. 

Pria yang sudah menjadi jubir Prabowo Subianto sejak di Partai Gerindra itu menyebut, usai pembayaran uang muka, proses produksi baru dilakukan. Ia menegaskan pembelian alutsista tidak sama dengan membeli kendaraan ke dealer yang setelah terjadi transaksi, barangnya langsung dikirim ke rumah. 

"Kami prediksi hingga ke tahap delivery, butuh waktu hampir 56 bulan atau hampir lima tahun," kata dia. 

Baca Juga: Yes! Indonesia Sepakat Beli 6 Jet Tempur Prancis Rafale

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya