Tersangka OTT Kemenpora Guru Besar di UNJ, Ini Kata KPK
Mulyana adalah Guru Besar di bidang keolahragaan di UNJ
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ada satu fakta yang ironis dari Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Kementerian Pemuda dan Olahraga pada Selasa malam kemarin. Salah satu tersangka yakni Deputi IV Kemenpora, Mulyana, sebelumnya adalah akademisi di Universitas Negeri Jakarta. Bahkan, ia menyandang guru besar di bidang keolahragaan dari kampus bergengsi tersebut.
Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang mengatakan hal tersebut merupakan sesuatu yang tidak mengherankan.
"Hal tersebut memungkinkan karena ekosistemnya yang tidak baik. Padahal, selalu kita sebut ada banyak orang yang punya niat baik di negeri ini," kata Saut melihat fenomena tersebut.
Namun, dari informasi yang didengar oleh tim KPK, Mulyana sesungguhnya sudah merasa muak dengan situasi di Kemenpora dan ingin berjuang untuk menegakan integritasnya. Sayang, yang terealisasi justru sebaliknya.
"Kami juga heran kok belakangan malah seperti ini. Tapi, sebenarnya sudah ada keterbukaan dari pihak Kemenpora. Bahkan, mereka ingin menjadikan peristiwa ini sebagai sebuah momentum," tutur dia.
Lalu, apa saja hadiah dan suap yang diterima oleh Mulyana?
Baca Juga: Begini Kronologi OTT KPK di Kemenpora
1. Mulyana dilantik oleh Menpora menjadi Deputi pada tahun 2017
Mulyana dilantik oleh Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga oleh Menpora Imam Nahrawi pada 14 November 2017 lalu. Sebelumnya, Mulyana diketahui adalah dosen di Universitas Negeri Jakarta. Di kampus itu, bahkan Mulyana menyandang gelar guru besar keolahragaan.
Sebelum dilantik menjadi Deputi, Mulyana diketahui adalah Ketua Bidang Peningkatan Prestasi Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) di era Rita Subowo. Posisi Deputi IV sebelumnya diisi oleh Yuni Poerwanti yang ketika itu menjadi pelaksana tugas.
Menpora Imam mengatakan Mulyana terpilih melalui seleksi yang ketat dengan beberapa tahapan, wawancara, tes tulis, dan rekam jejak. Tim penilaian dipimpin oleh Presiden Joko "Jokowi" Widodo.
"Profesor Mulyana dengan latar belakang tidak hanya akademisi melainkan praktisi olahraga. Tentu ini harapan baru sehingga pengalamannya diimplementasikan dengan baik agar koordinasi dengan stakeholder sampai tugas beratnya untuk peningkatan prestasi menuju Asian Games bisa berjalan dengan lancar," kata Imam ketika melantik tahun lalu.
Menteri dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu berharap Mulyana tidak perlu waktu lama untuk beradaptasi, lantaran Indonesia ingin prestasi atletnya terlihat membaik di Asian Games 2018. Hal itu pun terwujud dengan meraih posisi ke-4 di klasemen Asian Games kemarin.
Baca Juga: Pejabat Kemenpora dan Sekjen KONI Jadi Tersangka OTT Dana Hibah