TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

TNI AL Gandeng Noah Aransemen Ulang Lagu Himne Korps Kapal Selam

Lagu ini untuk kenang tragedi tenggelamnya KRI Nanggala-402

Band Noah berkolaborasi dengan TNI AL untuk mengaransemen ulang lagu hymne Wiratama Hiu Kencana (Tangkapan layar Instagram TNI AL)

Jakarta, IDN Times - Bertepatan dengan peringatan 40 hari tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402, Band Noah dan paduan suara Universitas Parahyangan merilis lagu himne "Wiratama Hiu Kencana". Lagu tersebut diaransemen ulang oleh Noah dan proses perekamannya dilakukan di Musica Studio Jakarta. 

"Band Noah kan sebelumnya sudah sempat syuting di atas kapal KRI John Lie, sehingga kami sering kontak-kontakan dan tawaran itu langsung disambut positif sama dia," ungkap Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut Laksamana Pertama Julius Widjojono ketika dihubungi IDN Times melalui telepon pada 3 Juni 2021 lalu. 

Proses aransemen ulang tersebut, kata Julius, tidak berlangsung lama. Noah sendiri, kata Julius juga terkejut lantaran bisa dengan cepat membuat aransemen ulang lagu himne bagi korps kapal selam. 

"Singkat banget (proses aransemen ulangnya), dua hari atau tiga hari," tutur dia. 

Hasil proses aransemen ulang itu kemudian didengarkan kembali oleh pihak TNI AL. Kemudian, dilakukan proses perekaman di Musica Studio. Hasil aransemen ulang lagu himne itu diakui TNI AL sangat berbeda dengan lagu serupa yang diciptakan oleh Kapten Pelaut Soesant di Surabaya pada 11 Mei 1967 lalu. 

Seperti apa lagu himne korps kapal selam yang diaransemen ulang oleh Noah dan Paduan Suara UNPAR tersebut?

Baca Juga: 7 Potret Desain Monumen untuk Kenang Tragedi KRI Nanggala 402

1. Aransemen ulang lagu himne Korps Hiu Kencana TNI AL tak ditujukan untuk kepentingan komersial

Band Noah berkolaborasi dengan TNI AL untuk mengaransemen ulang lagu himne Korps Kapal Selam (Tangkapan layar Instagram TNI AL)

Julius menegaskan kolaborasi TNI AL, Noah, dan Paduan Suara Universitas Parahyangan tidak ditujukan untuk kepentingan komersial. Video klipnya pun juga sudah dibuat dan diunggah ke akun YouTube TNI AL. Di dalam klip tersebut tampak Ariel, Lukman, dan David mengenakan pakaian serba hitam mendatangi studio rekaman bersama Julius dan jajarannya. 

Ketiga personel Noah itu bahkan diberi baret dan seragam awak kapal selam. "Suara Ariel Noah menjadi latar belakang potongan-potongan klip memori KRI Nanggala-402 sehingga menciptakan suasana terenyuh mendalam," kata Julius. 

Sejak diunggah pada 3 Juni 2021 lalu, video klip yang menampilkan Noah telah ditonton lebih dari 51 ribu orang. Ada pula 991 komentar di platform tersebut. 

2. TNI AL resmi hentikan operasi pengangkatan badan KRI Nanggala-402

Kapal Selam KRI Nanggala-402. (ANTARA FOTO/Syaiful Arif)

Setelah berusaha selama satu bulan, TNI AL akhirnya memutuskan untuk menyetop operasi pengangkatan badan KRI Nanggala-402 pada 31 Mei 2021 lalu. TNI AL mengakui sulit mengangkatan badan kapal selam buatan Jerman itu dari kedalaman 838 meter di utara Laut Bali. 

Dalam operasi pengangkatan, TNI AL bermitra dengan Angkatan Laut dari Tiongkok.

"Surat (resmi pemberitahuan) sudah diajukan secara hierarki dan nanti juga ditujukan ke Panglima TNI," kata Julius melalui pesan pendek kepada IDN Times pada 2 Juni 2021 lalu.

Dalam operasi pengangkatan badan kapal yang berlangsung selama satu bulan, Tiongkok mengirimkan tiga kapal yaitu PLA Navy Ship Ocean Tug Nantuo-195, PLA Navy Ocean Salvage, dan Rescue Yong Xing Dao-863. Ada pula Research Vessel Tan Suo Er Hao yang ikut dikirim. 

"Ini merupakan bukti nyata adanya persahabatan yang kuat di antara angkatan laut sedunia Seaman Brotherhood. Bagi TNI AL, kegiatan yang sudah dilakukan ini menjadi pengetahuan dan referensi ke depan untuk lebih meningkatkan kerja sama hubungan bilateral antar AL," demikian isi keterangan tertulis TNI AL pada Kamis (3/6/2021). 

Kepala Gugus Keamanan Laut (Danguskamla) Komando Armada II Laksamana Pertama TNI I Gung Putu Alit Jaya secara langsung menyampaikan rasa terima kasih dalam rapat koordinasi pengakhiran operasi salvage kapal selam KRI Nanggala-402. Rapat koordinasi itu dilakukan di Hotel Mulia Senayan, Jakarta.

TNI AL juga memutuskan untuk tak mengangkat jenazah 53 kru KRI Nanggala 402 dari kedalaman 838 meter tersebut. Menurut TNI AL, pihak keluarga juga sudah mengetahui hal ini. 

Baca Juga: TNI AL Resmi Setop Operasi Pengangkatan Badan KRI Nanggala-402

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya