TNI AL Lepaskan Kapal Tanker Tuvalu yang Angkut Minyak Sawit, Kenapa?
Kapal MT W Blossom dinilai tak terbukti melanggar ekspor CPO
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Setelah sempat diamankan oleh TNI Angkatan Laut, kapal tanker berbendera Tuvalu MT. W. Blossom akhirnya dibolehkan berlayar. Kapal yang mengangkut muatan minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) itu dianggap tidak terbukti melanggar ketentuan ekspor CPO.
"Dugaan awal terhadap muatan CPO yang melanggar ketentuan ekspor tidak terbukti," ungkap Pangkoarmada I Laksamana Muda TNI Arsyad Abdullah di dalam keterangannya di Lanal Karimun, Kepulauan Riau seperti dikutip dari kantor berita ANTARA, Senin (16/5/2022).
Ia menjelaskan, berdasarkan hasil penyelidikan kapal tersebut dapat menunjukkan dokumen izin ekspor atau pemberitahuan ekspor barang tertanggal 26 April 2022 atau dua hari sebelum larangan ekspor resmi diberlakukan oleh pemerintahan Joko "Jokowi" Widodo.
Atas dasar tersebut, kata Arsyad, maka kapal MT. W. Blossom diizinkan melanjutkan pelayaran guna menjamin hak-hak importir dan operator pemilik kapal.
"Dokumen kapal MT. W. Blossom tentang kapal, awak tidak cukup bukti untuk diteruskan ke tahap penyidikan," kata dia.
Lalu, mengapa TNI AL makin gencar melakukan patroli di wilayah laut?
Baca Juga: KSAL Minta Awasi Ketat Laut agar Tak Ada Penyelundupan Ekspor CPO
1. TNI AL makin ketat awasi wilayah laut karena khawatir ada penyelundupan ekspor CPO
Makin ketatnya pengawasan TNI AL di wilayah laut merupakan instruksi langsung dari Kepala Staf TNI AL (KSAL) Laksamana Yudo Margono. Ia memerintahkan jajarannya untuk mengawasi lebih ketat wilayah laut. Khususnya bila ditemukan ada upaya untuk melakukan penyelundupan minyak sawit mentah (CPO).
Instruksi itu sejalan dengan perintah Presiden Jokowi yang melarang ekspor bahan baku minyak goreng dan minyak goreng mulai 28 April 2022 lalu. "Kami mendukung penuh kebijakan pemerintah dalam upaya pemulihan ekonomi nasional dan reformasi struktural dengan loyalitas tegak lurus," ungkap Yudho seperti dikutip dari kantor berita ANTARA pada 25 April 2022 lalu.
Sementara, Kapal MT. W. Blossom ditangkap oleh KRI Kujang-642. Kapal tanker itu ditangkap di Perairan Selat Malaka pada 27 April 2022 lalu sekitar pukul 05.15 WIB. Ketika itu, diperoleh keterangan bahwa MT. W. Blossom membawa muatan 8.000 metric ton CPO.
Kapal itu mengangkut CPO dari Pelintung, Riau menuju ke Singapura. Pelintung diketahui merupakan pelabuhan bagi perusahaan produsen kelapa sawit milik PT Wilmar.
Baca Juga: Mafianya Sudah Ditangkap, Mardani PKS: Harga Minyak Goreng Sulit Turun