TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Usai Dicopot DPP PPP, Tirta Lunggana Mundur dari DPW DKI Jakarta

Tirta merasa terhina dicopot DPP tanpa pemberitahuan

Eks politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Guruh Tirta Lunggana. (ANTARA/Putu Indah Savitri)

Jakarta, IDN Times - Putra Haji Lulung, Guruh Tirta Lunggana memutuskan mundur dari Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) usai dicopot dari posisi Ketua DPW. Keputusan mundur itu, ia ambil setelah terbit surat keputusan (SK) baru. 

Tirta dicopot berdasarkan SK nomor 0790/SK/DPP/W/I/2023 tentang pengesahan perubahan susunan kepengurusan DPW PPP DKI Jakarta masa bakti 2021-2026. Di SK tersebut, posisi Tirta diganti oleh Syaiful Rahmat. Sementara, Tirta diposisikan sebagai sekretaris. 

"Jadi, saya sampaikan bahwa kemarin, setelah SK itu keluar, jadi kami sampaikan yang ada di dalam SK sudah mengundurkan diri menjadi pengurus. Seperti itu," ungkap Tirta ketika berkunjung ke NasDem Tower di Jakarta pada Minggu, (29/1/2023). 

Pengunduran diri, telah disampaikan Tirta per (23/1/2023) lalu. Selain dirinya, ada pula koleganya di 5 DPC (Dewan Perwakilan Cabang) PPP yang ikut mundur. Mereka berasal dari DPC Kepulauan Seribu, Jakarta Barat, Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan. 

Ia mengatakan posisinya diganti oleh DPP. DPW tak memiliki kewenangan untuk mengganti struktur di DPW. 

"Jadi, kalau terkait pergantian, itu DPP yang mengganti. Apakah (saya diganti) terkait mendukung Anies atau tidak, itu tergantung DPP sebenarnya. Karena SK kan yang bisa nyorat-nyoret DPP, bukan DPW," tutur dia lagi. 

Lalu, mengapa Tirta merasa terhina usai dicopot sebagai Ketua DPW PPP DKI Jakarta?

Baca Juga: Tepis Bakal Hengkang ke PPP, Sandi: Ini Pakai Baju Gerindra

Baca Juga: Putra Haji Lulung Dicopot dari Ketua DPW PPP DKI karena Dukung Anies?

1. Tirta merasa diganti secara sepihak dan tidak ada komunikasi

Sekretaris DPW PPP DKI Jakarta, Guruh Tirta Lunggana (Instagram/Guruh Tirta Lunggana)

Lebih lanjut, Tirta mengatakan pergantian posisinya sebagai Ketua DPW dilakukan secara sepihak. Sehingga, SK yang dikeluarkan oleh DPP dianggapnya sangat menyakitkan. 

"Itu ada pergantian dari Majelis Syariah, ada ulama, habib. Itu semua diganti dan tidak ada komunikasi. Jadi, menurut saya itu sebagai hinaan. Saya menganggapnya ini penghinaan karena para ulama ini yang akan membantu PPP memenangkan di DKI Jakarta," kata Tirta. 

Ia pun meminta publik bertanya ke DPP PPP soal alasan pencopotannya sebagai Ketua DPW PPP DKI. "Sekali lagi, apakah terkait saya dukung Anies atau tidak, itu tergantung DPP sebenarnya," tutur dia lagi. 

2. Tirta datangi markas NasDem karena memberikan dukungan untuk Anies

Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. (IDN Times/Gregorius Aryodamar)

Lebih lanjut, Tirta mengatakan bahwa pengunduran dirinya dari kepengurusan DPW PPP DKI belum direspons oleh DPP. Meski begitu, pada Minggu kemarin ia mendatangi markas NasDem di Jakarta. Ia menyampaikan dukungan bagi Anies Baswedan. 

Dukungan itu merupakan bentuk kelanjutan perjuangan dari sang ayah. "Dari tahun 2017, almarhum (Abraham Lunggana) bersama-sama Pak Anies. Insya Allah, kami akan melanjutkan perjuangan yang akan mengawal Pak Anies," tutur Tirta. 

Ia menyebut bakal berjuang bersama Anies meski PPP belum menentukan secara resmi capres yang diusung. Meski nantinya PPP menetapkan pilihan untuk ikut mendukung Anies, tetapi Tirta memilih memberikan dukungan bagi mantan Gubernur DKI Jakarta dari parpol lain. 

Usai dari NasDem, Tirta mengatakan bakal berkunjung ke Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). "Kalau kapannya (berkunjung ke Demokrat dan PKS), saya belum tahu. Kami tunggu diundang," ujarnya. 

Baca Juga: [WANSUS] Arsul Sani: Tak Usah Mengimani Hasil Survei, Dilihat Saja

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya