TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

17 Mei Hari Buku Nasional: Inilah Sejarahnya

Buku memiliki manfaat yang tidak terbatas

Ilustrasi Toko Buku (Book Store) (IDN Times/Anata)

Jakarta, IDN Times - Hari ini, tepatnya pada tanggal 17 Mei merupakan peringatan Hari Buku Nasional. Bukan sekedar hiburan belaka, buku adalah salah satu medium bagi setiap masyarakat untuk menambah wawasan.

Buku juga memiliki manfaat yang tidak terbatas di bidang ilmu pengetahuan saja, karena buku baik untuk kesehatan fisik dan mental seseorang. Semakin rutin seseorang membaca buku, semakin meningkat juga fungsi otak seseorang.

Selain itu, membaca buku secara rutin, juga bisa membuat seseorang terhindar dari rasa stres dan menghindari seseorang dari insomnia. Kabar baik lainnya adalah membaca buku juga berpengaruh positif pada kualitas tidur seseorang, lho!

Di Indonesia sendiri, tahun ini menjadi tahun ke-20 Hari Buku Nsional diperingati. Lalu, bagaimana awal mula Hari Buku Nasional mulai diperingati? Simak informasinya di bawah ini, ya!

Baca Juga: Hari Buku Nasional, Penggiat Buku: Beli Buku Asli, Bukan Bajakan

1. Sejarah Hari Buku Nasional

ilustrasi buku fisik dan tablet e-buku (Pexels.com/Perfecto Capucine

Di tahun 2002, Indonesia mulai memperingati Hari Buku Nasional. Ini pertama kali digagas oleh Menteri Pendidikan yang pada saat itu menjabat di Kabinet Gotong Royong Presiden Megawati Soekarno Putri dan Hamzah Haz, yaitu Abdul Malik Fadjar.

Hari Buku jatuh pada tanggal 17 Mei. Pada tanggal yang sama di tahun 1980 bertepatan dengan berdirinya Perpustakaan Nasional RI.

Bagi Abdul, Hari Buku ini penting untuk diperingati agar masyarakat Indonesia memiliki minat dalam hal membaca dan juga literasi yang tinggi. Karena pada saat itu minat baca serta literasi masyarakat Indonesia masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga yang bahkan sudah mencapai 90%.

Hal tersebut mengacu pada temuan UNESCO di tahun 2002. Selain itu, tingkat produksi buku di Indonesia pada saat itu juga hanya 18 ribu buku setiap tahunnya sedangkan
negara Asia lainnya mencapai 40 ribu bahkan ada yang sampai 140 ribu.

2. Cara memperingati Hari Buku Nasional

ilustrasi membaca buku (pexels.com/George Milton)

Pada saat itu masyarakat pencinta buku ingin Hari Buku Nasional diperingati layaknya Hari Kasih Sayang. Di mana ketika hari tersebut masyarakat saling memberi cokelat, namun di Hari Buku ini mereka bisa saling memberikan buku.

Kamu juga bisa meluangkan waktu untuk membaca buku apa pun yang kamu suka. Kamu juga bisa membuat sebuah target, seperti membaca satu buku setiap bulannya. Perlahan-lahan, keinginan membaca kamu akan kembali, lho!

Baca Juga: 23 April Hari Buku Sedunia: Awal Sejarahnya

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya