TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

2 April Hari Peduli Autisme Sedunia: Ini Tujuannya

2 April diperingati sebagai Hari Peduli Autisme Sedunia

PIXABAY/Karelin Lestrange

Jakarta, IDN Times - Setiap tanggal 2 April dikenal sebagai peringatan Hari Peduli Autisme Sedunia atau Autism Awareness Day. Hari peringatan ini di gagas oleh Perserikatan Bangsa Bangsa(PBB) untuk mengingatkan perlunya kesadaran dan dukungan dari masyarakat atas hak orang dengan autisme untuk mampu menentukan arah perkembangan dirinya sendiri, mandiri dan otonomi serta dapat mengakses pendidikan dan pekerjaan dengan asas kesetaraan.

Hari Peduli Autisme Sedunia tidak hanya diadakan guna meningkatkan kepedulian perihal autisme kepada masyarakat dunia. Simak seputar Hari Peduli Autisme Sedunia dan tujuannya di bawah ini.

Baca Juga: Cerita Justin, Anak Penyandang Autis Jalani Vaksinasi COVID-19  

1. Mengenal autisme

ilustrasi anak penyandang autisme (workingmother.com)

Autisme adalah gangguan yang dialami seseorang terkait dalam domain utama, yaitu sosial, komunikasi, dan tingkah laku yang berulang. Seseorang dengan autisme biasanya tidak mendengar atau memandang saat berkomunikasi, hal ini merupakan tanda pengenal disamping variasi gejala lain.Seperti komunikasi yang sulit dimengerti, emosi yang tidak stabil serta perilaku yang tidak biasa.

Meski demikian, seseorang dengan autisme tidak mesti dihindari atau dijauhi. Psikiater asal Amerika Serikat pertama kali yang menjabarkan hipotesa autisme adalah Leo Kanner pada tahun 1943. Ia mengungkapkan bahwa anak-anak autisme memiliki kecerdasan yang normal dan berfungsi baik, namun beberapa hal lain membuatnya terlihat salah.

Hipotesa ini benar. Karena sejumlah penelitian mengungkapkan bahwa anak-anak autisme cenderung memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi.

Baca Juga: Perjuangan Seorang Ibu dengan Anak Difabel Intelektual, Minim Bantuan

2. Kerap mengalami perundungan

myautism.org

Seseorang dengan autisme kerap menjadi korban perundungan karena dianggap memiliki perilaku berbeda sehingga dianggap tidak wajar. Banyaknya perlakuan tidak adil serta stigma di masyarakat membuat seseorang dengan autisme terhambat untuk mengakses berbagai kesempatan.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya